BAD PAPA - 26

6.2K 1K 93
                                    

Satu hal yang Audy tahu selama beberapa tahun terakhir mengamati sikap Alister. Dia tipikal Tsundere. Lebih suka diam mengamati, daripada repot-repot mengekspresikan perasaannya.

Menghadapi sikap kaku Alister? Sudah biasa baginya, namun yang pasti, ia tahu bahwa Alister menyayanginya sebagaimana mestinya Ayah dan anak. Hal yang membuat Audy bernapas lega karena semua yang tertulis di novel tentang sikap Alister, tidak semuanya benar.

Pria itu hanya menunjukkan rasa sayangnya dengan cara yang berbeda. Tak jarang juga, Alister main tangan jika emosinya sedang tak terkontrol saat menghadapi kelakuan ajaib mereka berdua, namun lima menit kemudian pria itu akan meminta maaf dengan raut wajah kakunya.

Seperti pagi ini. Alister sedang sibuk dengan peralatan dapurnya, untuk menyiapkan bekal makanan Audy dan Andry. Saat sedang tidak sibuk, Alister akan meluangkan waktu untuk menyiapkan makanan untuk mereka. Hobi baru Alister beberapa bulan terakhir. Menjadi bapak rumah tangga. Dan Audy akui, masakan pria itu enak. Terutama nasi goreng nya.

Duduk tenang di kursi meja makan, sambil mengamati punggung tegap Alister yang tengah sibuk memasak sarapan. Andry? Dia sedang membuang ampas-ampas kehidupan, rutinitas pemuda itu tiap pagi. Menyempatkan diri ke kamar mandi, dengan durasi nya hampir satu jam sendiri.

"Papa?!" Meletakkan kepalanya di atas tangan yang saling bertumpuk, menghadap punggung Alister.

"Mm?" Menoleh ke belakang, saat tak ada balasan dari gadis itu. "Ada apa?"

"Tidak ada." Menunjukkan deretan giginya ke arah Alister dengan posisi semula.

"Papa!" Lagi, Audy memanggil Alister yang telah kembali sibuk dengan masakannya.

"Papa! Papa! Papa!"

Alister, hanya diam tak berniat menanggapi keisengan Audy. Entah gen siapa yang menurun pada gadis itu. Berbalik badan, mulai menyiapkan piring mereka untuk sarapan, dan mengisinya dengan nasi goreng super pedas request an Audy.

"Duduk yang benar!" tegur Alister menarik ke belakang rambut Audy yang terkuncir, membuat gadis itu duduk dengan tegak seketika.

"Ck, kasar sekalih," gerutu Audy menipiskan bibir kesal. Alister melirik sekilas dengan tangan kanan yang menyiapkan nasi goreng pada piring Audy, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk mengusap pucuk kepala Audy, membuat gadis itu tersenyum seketika.

Menahan tangan Alister di kepalanya.
"Papa minta maaf, Audy." Menirukan suara Alister. "Iya, aku maafkan. Lain kali jangan begitu ya?" Menjawab ucapan sendiri sambil cengengesan. "Iya."

Alister yang sejak tadi memperhatikan, hanya menatap datar Audy. Lihatlah, entah dapat dari mana sikap tengil gadis itu.

"Aku mau telurnya dua! Oh, dan tambah sedikit lagi nasinya," pinta Audy, saat Alister hanya memberikan satu telur di atas piringnya.

"Selamat makan!"

"Tunggu, Andry dulu. Baru makan," tegur Alister, membuat gerakan tangan Audy mengambang di udara menelan kembali ludahnya yg menggenang.

Alister tak akan membiarkan seseorang menyentuh makan terlebih dulu, jika personil mereka belum lengkap. Utamakan kebersamaan. Seperti sekarang, Andry masih belum datang dan masih betah menjadi penghuni kamar mandi.

Sedangkan orang yang tengah menjadi sumber kekesalan Audy, tengah asik Push Rank dengan mulut komat-kamit, berharap kemenangan berpihak pada tim nya.

***

Kini mereka sudah berada di dalam mobil, setelah melewati sarapan yang panjang, dan penuh drama. Audy duduk di depan bersama Alister, sedang Andry duduk di belakang sendirian.

IllusionWhere stories live. Discover now