4

7.3K 274 0
                                    

Sekarang adalah hari terakhir bagi Cia, karna dirinya tak bisa lagi menikmati dunia luar dan akan kembali lagi seperti hari hari biasanya.

Vano menatap adiknya lembut yang sekarang ada dipangkuaanya ini, ia benar benar sudah dibuat gila. Tidak! Bahkan sangat sangat gila! Seperti bulol!.

Mereka tengah berada dikamar dari pagi sampai siang hari dan untuk makan, akan ada yang mengirimnya kekamar mereka.

Cia yang terus saja bergerak tidak nyaman dipangkuan kakaknya, karna ada sesuatu yang menganjal.Vano mengeram rendah kala adiknya ini tak bisa diam dan juga tak seperti biasanya.

"baby, berhentilah bergerak." ucap vano yg juga merasa tak nyaman karena ada sesuatu yg tegak dibagian bawah.

Cia langsung saja turun dari pangkuan kakanya dan melangkah kan kakinya menuju sofa single yg tersedia dikamar cia.

Dirinya tanpa rasa bersalah langsung menoblos susu kotak disamping sofa tersebut, lalu meminumnya dengan tampang polos menatap vano yg berjalan kearahnya.

Dan tatapannya beralih kekartun yg berbeda dari biasanya yaitu Frozen, dengan semangat ia menonton tanpa tau bahwa kakanya sudah berada tepat disampingnya.

Vano Lansung saja menarik cia lembut menuju kamar mandi yg tersedia dikamar cia, Cia hanya mengikuti kakanya tanpa memberontak ia tau kalau memberontak tak akan membuahkan hasil.

Karna dibalik kakanya yg menarik cia lembut itu terdapat kekuatan yg bisa saja membuat cia lemas dan alhasil dirinya hanya bisa pasrah.

Saat sudah sampai didalam kamar mandi, vano dengan cepat mengunci pintu kamar mandi agar tak ada yg menganggunya 'bermain' bersama adik tercintanya.

Dengan cepat juga vano membuka resleting celananya, tangan kekar vano meraih tangan mungil milik cia dan mengarahkannya pada pen!s panjang dan berurat.

Cia hanya menatap polos benda panjang milik kakanya itu, tangan nya sudah menempel tepat di pen!s vano, dirinya seakan dibuat geli.

" Kocok by. " printah vano seraya ikut mengocok miliknya dengan tangan vano yg satu ia lilitkan dipinggang vano dan mendekatkan cia ketubuh kekarnya.

Melepas kocokannya dengan cia yg tengah mengocok milik vano dengan tangan mungil yg mana membuat vano bergairah karna kelembutan yg cia lakukan.

Desahan-desahan keluar dari bibir sexy vano yg sudah mulai terbuai dengan permainan yg lembut, vano mulai mencium dan melumat rakus bibir cia yg mulai membengkak akibat ulah kakanya itu.

Gila, gila, gila! Vano rasanya ingin merasakan lebih dengan cia tp ia urungkan karna belum saatnya, ia takut ketika melakukannya sekarang akan membuat adiknya membenci dirinya.

****

Sudah satu setengah jam akhirnya mereka berdua keluar dengan cia yg digendong vano, cia tertidur saat vano klimaks ketiga kali. Dengan cepat ia merebahkan cia dikasur kingzise. Vano sendiri tak berhenti tersenyum ketika teringat kejadian tadi.

Cia hari ini benar benar sangat lelah tangganya terasa lemas bahkan ia juga tertidur dengan meringkuk dan vano juga ikut merebahkan disamping cia sambil matanya tak henti henti menatap cia yg begitu cantik dan imut secara bersamaan.

Merasa sedikit kurang puas dirinya malah membuka kemeja miliknya yg dikenakan cia saat ini, tadi saat mereka berada dikamar mandi cia terkena sperma vano membuat bajunya basah lalu digantikan kemeja putih milik vano.

Membuka 4 kancing dengan hati hati takut kesayangannya terbangun, langsung saja vano melahap dengan pelan satu gundukan, cia memang tidak lagi menggunakan bra karena peraturan baru kakanya.

Dia juga melarang cia menggunakan cd lagi, itu berlaku saat bersama dirinya.Sedangkan tangan yg satu menelusup masuk ke dalam celana cia dan mengusap lembut vagina cia.

****

Saat ini mereka berdua tengah menikmati indahnya pantai disore hari dengan cia yg hanya memakai bikini berwarna putih biru, sedangkan vano ia memakai baju kaos hitam polos dan celana pendek selutut.

Pantai ini sangat sepi karna vano memboking, ia takut saat dirinya tidak memboking pantai mata jelalatan para buaya darat yg melihat tubuh mulus dan sexy milik cia.

Cia sangat senang sepertinya pantai akan menjadi tempat favorite nya seperti pasar malam, ia bermain air dengan tertawa bahagia.

Vano yg melihat itu pun langsung saja ikut bermain dengan cia, sambil menciprat ciprat kan ketubuh cia hingga membuat sang empu melotot tapi tak urung dirinya juga kembali tertawa saat dirinya membalaskan cipratan ke kakanya.

"Hahaha....wle. "tawanya cia dengan memeletkan lidahnya kedepan dengan tampang mengejek yg ia berikan untuk vano.

Vano berlari menghampiri cia dan langsung saja mengelitikkan tubuh cia sebagai pembalasan akibat mengejeknya. Cia sudah tak kuat akan kegelian dirinya tertawa akibat geli.

"Haha.. Stop! Kak stop! Cia nga kuat haha. "
Ucapnya diselingi tawa yg mengelegar bahkan merdu dipendengaran vano.

Tak tega melihat adiknya yg sudah meneteskan air mata ia langsung saja memberhentikan gelitikkannya dan membawa cia duduk dipangkuaanya.

Mendekap erat tubuh cia yg sudah mengigil kedinginan, vano berniat untuk membawa cia ke vila pribadi miliknya yg tak jauh dr pantai.

" Bentar aja kak, cia mau liat sunset. " ucapnya dengan melihat sunset yg mulai tenggelam dan tak lupa ia juga memfotonya sebagai kenangan.

Vano hanya menghela nafas kasar dan memilih menciumi pungung yg sedikit terekspos oleh bikini.

Yg tadinya mencium punggung kini beralih mencium leher jenjang putih yg juga terekspos dan menjilat-jilat leher serta punggung cia.

Cia mah nurut aja karna masih asik melihat sunset yg lama kelamaan menghilang, segera cia berdiri dari pangkuan kakanya.

"Ck!." decaknya kesal karna aktifitasnya terganggu dan berdiri mengenggam tangan mungil cia, kemudian mereka pergi menuju vila, lalu mereka membilas tubuh dengan dikamar mandi yg berbeda.

Penulis:NVL.EL

Possesive Om Leon And Brother [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang