1

13.2K 474 3
                                    

Disebuah ruangan lebih tepatnya kamar, dengan nuansa biru abu-abu terdapat seorang yang tengah tertidur pulas berbeda lagi dengan orang yang satu, ia kini tengah mengecup lembut leher sang gadis yang bernama Aura Christie Alicia Van Daventer. Kerap atau sering disapa Caca, Cia, Ara.

Tapi lama kelamaan pemuda itu pun mulai memasuki baju yang dikenakan adiknya dengan mengusap pelan perut lalu merambat ke dua gundukan adiknya. Bukannya terusik ia malah semakin nyenyak tidurnya.

Meremas, mencubit gemas satu pay*dara yang sudah menjadi candunya sejak lama. Tanganya mulai kebelakang punggung dan Ctak! Ia berhasil membuka br* sang adik dengan hati-hati dirinya membalikkan tubuh sang adiknya untuk menghadap kedepannya.

Kepalanya mulai memasuki baju oversize yg dikenakan adiknya, dan hap! Dia mulai melahap pelan pay*dara dengan tangan yang satu sibuk meremas.

Cia yang merasa tubuhnya aneh pun mulai membuka kedua matanya perlahan dan menatap sekeling, saat pandangannya jatuh ketubuhnya ia heran kenapa ada yang besar dan mengganjal.

Tapi saat tangannya mulai membuka baju ia dikejutkan oleh remasan akibat tangan kekar sang kakaknya. Kakaknya yang tak lain adalah bernama Albertavano Kenan'zo Van Daventer. Ia lah kakak kandung Cia satu satunya yang ia punya.

Cia mulai menerka nerka orang yang dibalik bajunya apakah kakanya? Ah tidak mungkin, kakaknya bilang dia akan lembur diperusahaan peninggalan sang ayahnya yang sudah lama meninggal saat umur Cia 14thn, sekarang dirinya sudah memasuki usia 17thn.

Cia sudah ingin membuka suara tapi tiba-tiba kepala sang Vano menyembul dengan seulas senyuman yang tipis, lagi dan lagi dirinya terkejut, sekarang yang ada dipikiran cia adalah 'Apa yang kak Vano lakukan didalam baju Cia?'. Itulah yang ada dipikiran Cia saat ini.

Vano tanpa memperdulikan wajah keterkejutannya sang adik, dirinya malah membawa Cia untuk duduk dipangkuannya dengan mengelus lembut pipi Cia sayang.

"Baby girl." bisiknya dengan suara serak-serak basah yang mana membuat tubuh Cia meremang akibat bisikan kakanya nya, selalu saja seperti ini!.

"Kak Vano pulang jam berapa tadi malam?" ucapnya hendak turun dari pangkuan tapi na'as Vano malah mengeratkan tangan kekarnya dipinggang sang adik, Cia tidak nyaman diposisi ini!,seperti ada yang menganjal tapi apa?.

Tanpa menjawab pertanyaan sang adiknya justru dirinya makin mempereratkan pelukannya tanpa memberi celah pada adiknya yang mana membuat Cia kesusahan nafas.

"Ka-kak Cia su-sah na-fas." ucapnya terbata bata sambil memukul mukul dada bidang sang kakaknya, Vano langsung saja sedikit melonggarkan pelukannya, dirinya masih rindu dengan sosok gadis mungil didepannya ini yang mampu membuat dia ingin terus bersama Cia, tapi sialnya dia harus mengerjakan berkas berkas kantornya.

Vano menatap bibir sexy nan mungil milik Cia yang merah seperti cherry, lalu wajahnya mulai mendekatkan kewajah mungil milik Cia dan hidung mereka bersentuhan.

Cup.

Bibir Vano dengan bibir Cia bersentuhan, sedetik kemudian Vano mulai melumat,menyesap bahkan memasukkan lidahnya untuk mengabsen setiap gigi Cia lalu melilitkan lidahnya dengan lidah Cia.

Cia yang diperlakukan seperti itu pun hanya diam dan tak tau harus berbuat apa. Karena memang dirinya tak tau dengan 17+ bahkan mendengar namanya saja dia tak tau. Ingat! Vano selalu menjaga agar adiknya tidak bergaul bebas dengan orang lain dan juga hanya dirinya lah yang boleh melakukan itu kepada adiknya.

Gila! Memang itulah Vano ketika dirumah bersama adiknya. Dia tau perasaannya kepada sang adik itu salah, persetan dengan hubungan darah! Dia tak peduli akan itu semua yang ia hanya inginkan Cia menjadi miliknya seutuhnya, ingat, miliknya!.

Setelah lama ciumannya, kemudian Vano mengusap bibir Cia yang terdapat saliva dengan jempol besarnya.

"Mandi gih, nanti keburu guru private kamu dateng." ucapnya lembut dengan tangan mengusap rambut Cia sesekali menghirup atau mencium rambut adiknya yang sudah membuat candu dirinya.

Cia mengangguk dan kemudian berdiri dari pangkuan kakaknya menuju kamar mandi. Setelah dirasa adiknya sudah masuk kedalam kamar mandi dirinya langsung merubah raut muka menjadi datar seperti semula dan kemudian dia berlalu pergi kekamarnya dan juga mandi.

****

Ruang makan, ya mereka berdua tengah sarapan pagi dengan Cia duduk dipangkuan Vano serta makan dengan disuapi kakaknya. Sudah menjadi kebiasan dirinya sejak lama, tenang Cia tidak bergantung dengan Vano kakaknya itu.

"Cia." panggil Vano kepada Cia yang sudah menyelesaikan makananya begitupun Cia yang tengah minum. Mereka berdua makan satu piring dengan sendok yang sama.

Mendongak sebagai jawabannya. Vano yang mengerti pun langsung saja menurunkan Cia dari pangkuannya dan mendudukan Cia dikursi samping dekatnya.

"Kakak berangkat dulu ya, soalnya ada meeting penting pagi ini ingat jangan nakal, mengerti baby girl?." ucapnya memperingati kepada adiknya ini, Cia hanya mengangguk mengiyakan dirinya sudah bosan dengan kata kata kakaknya ini, buat apa dia jadi nakal?.

"Good girl." ucapnya berlalu pergi meninggalkan Cia yang menatap punggung sang kakaknya yang sudah menjauh. Huft selalu seperti ini. Menggeleng pelan dan matanya menelisik mansion bak istana yang sepi.

Yah dirinya kesepian hanya ada bodyguard dan maid saja yang berada dimansion. Cia ingin sekali keluar dan bebas melihat dunia luar seperti apa, tapi vano melarangnya dengan alasan 'nggak baik perempuan keluar sembarangan emang kamu mau di ngap sama buaya? 'hais dirinya benar benar bosan!.

Begitupun dulu saat kedua orang tua Cia masih hidup, mereka memperlakukan Cia bak princess, kedua orang tuanya itu sangat overprotective kepada Cia. Mereka mengurung Cia takut? Ya takut jika Cia pergi meninggalkan mereka semua sebab itu Cia tak tau dunia luar itu seperti apa.

Menggurung dari bayi hingga dirinya berusia 17thn? Gila! Sangat sangat gila!.

Cia menuju keruangan yang ia biasa pakai untuk melakukan homeschooling dengan guru private nya itu dan kebetulan gurunya juga sudah datang, langsung saja dia duduk dan mendengarkan pelajaraan yang diberikan gurunya itu dengan serius.

_______



Penulis:NVL.EL

Possesive Om Leon And Brother [ Hiatus ]Where stories live. Discover now