Bagian 03

67.5K 4.2K 162
                                    

Apa kabar semuanya. Udah di part tiga aja nih.

Sebelum baca, tekan bintangnya dulu. Gak lama kok, sekitar 0,3 detik aja.

Oke...

Lanjut baca...

!!! SELAMAT MEMBACA !!!

Ayriszya keluar dari ruangan dosen muda itu. Ia menuju ke toilet untuk mencuci wajahnya, bahkan gadis itu menggosok bagian pipinya yang dicium oleh dosennya tadi. Gadis itu tidak percaya, baru kali ini ia di perlakuan seperti itu oleh laki-laki, biasanya tidak ada yang berani melakukan itu kepadanya walaupun dia sudah pernah berpacaran.

Ayriszya pun segera masuk kembali kedalam ruangan setelah dari toilet, raut wajahnya begitu datar karena ia kesal dengan Granat Azeriyo.

"Zya! Pak, Granat mana?" tanya Chika kepada gadis itu.

"Ada di ruangannya," jawab Ayriszya dan langsung duduk di bangkunya.

"Terus dia gak ke sini?" tanya Chika lagi.

"Gue gak tau! Bukan urusan gue," ketus Ayriszya.

"Diiih ... Kenapa lo?" tanya Kayra.

"Lagi dapet kali," sahut Chika.

Baru saja Ayriszya duduk di kursinya, dosen itu kembali masuk kedalam ruangan. Sekilas dia dan Ayriszya saling beradu pandang.

Gadis itu merasa malu, saat mengingat kejadian di ruangan dosen tadi. Dia pun menundukkan pandangannya untuk menghindari kontak mata dengan dosen tersebut.

"Baiklah semuanya. Kita lanjutkan lagi pembahasan kita, walaupun waktunya sebentar lagi akan habis," ucap Granat.

Kembali Ayriszya memandang laki-laki itu. Saat Granat mengeluarkan spidol dari dalam tas. Dia menatap tajam pria tersebut, gadis itu yakin bahwa sesuatu yang baru saja terjadi hanyalah akal-akalan dari dosennya.

"Lo main-main sama gue. Gue akan ikutin permainan lo," ucap Ayriszya dalam hati sambil tersenyum kecil.

"Loh, pak! Itu spidolnya," gumam Chika.

Wanita satu ini memang tipikal yang ceplas-ceplos, dia tidak berpikir apa yang akan terjadi setelah dia mengucapkan kata-katanya.

"Mmm ... Saya lupa, ternyata ada di sini," jawab Granat berbohong.

Beberapa menit kemudian, jam dosen itu pun habis. Dia segera membereskan barang-barangnya. Ayriszya memperhatikan Granat, dia masih belum bisa terima karena sudah dikerjai oleh dosen yang baru saja mengajar itu.

"Baiklah teman-teman. Untuk hari ini materi sampai di sini dulu. Lagi pula jam saya sudah habis," ucapnya sambil menatap jam tangannya. "Kalau ada yang mau jam tambahan, bisa datang ke rumah saya," lanjutnya sambil memandang kearah Ayriszya.

"Ini cowok kenapa sih. Gatel banget, kayaknya itu terong pengen di cakar deh," batin gadis itu saat Granat menatapnya.

"Serius pak, bisa datang kerumahnya bapak?" tanya Kayra tersenyum kecil.

Semua orang menatap gadis itu. Sikap ganjen pada diri Kayra tiba-tiba keluar saat bertemu dengan dosen tersebut.

"Saya serius," jawabnya. "Nginap juga boleh," sambungnya saat menatap Ayriszya.

Istriku Seorang Mahasiswi | [TERBIT CETAK]Where stories live. Discover now