[14] Konsekuensi Asti

77 6 0
                                    

Asti tak mengerti kenapa Rian seolah terobsesi memilikinya. Pada awal pacaran, Rian tampak hanya menyetujui permintaannya karena terlalu baik untuk mengabaikan rengekan Asti. Tak banyak yang berubah dalam hubungan mereka kecuali intensitas bertemu saja.

Rian suka mengantar jemputnya ke sekolah, tempat les atau kemana pun Asti mau. Asti juga mulai suka mengikuti Rian main basket dan mengunjungi rumahnya. Asti suka Bunda Rian yang memperlakukannya dengan baik. Asti juga suka Papa Rian yang ramah. Juga kedua saudara laki-lakinya yang asyik diajak main bersama.

Perlahan, Asti menyukai semua yang ada di sekitar Rian. Sementara Rian, tampaknya justru membenci semua yang dilakukan Asti!

Dia tak suka melihat Asti dekat dengan Bagas.

"Aku nggak suka kamu sering nongkrong sama Bagas..."

"Kan dia temenku, Kak...", kilah Asti.

"Teman tapi mesra?"

Deg! Seolah Rian tahu saja hutang terbesarnya!

Asti jelas-jelas suka Bagas. Dia juga tahu sahabatnya itu punya perasaan yang sama. Hanya saja rasa gengsi membuat mereka memilih saling paksa agar pihak lain yang lebih dulu bicara.

Bagas memanfaatkan gadis-gadis yang mendekatinya untuk membuat Asti cemburu. Jadi Asti pun memilih jalan yang sama. Pacaran dengan cowok paling disukai di sekolah akan membuatnya memenangkan permainan ini. Tak hanya dengan Bagas yang memulai perang tebar pesona dengannya. Tapi juga diantara perempuan seantero sekolah!

Saat memulai, Asti benar-benar menyukai ide itu. Memanfaatkan Rian untuk mencapai keinginannya mendapat trofi kemenangan benar-benar menyenangkan. Tapi anehnya, saat Bagas bereaksi seperti yang Asti harapkan, dia tak bisa kembali!

"Asti, aku nggak suka lihat kamu dekat-dekat Rian!", ujar Bagas akhirnya.

Asti mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa?"

"Kamu kan sudah tahu dari dulu, aku suka kamu..."

"Oh ya??", Asti pura-pura bodoh!

"Jangan pura-pura lagi!", ujar Bagas tegas. "Aku dari dulu suka kamu. Dan aku tahu kamu juga suka aku. Jadi kita berhenti saja saling membuat cemburu begini. Oke??"

Asti tersenyum penuh kemenangan! "Oke, akan aku pikirkan!"

🍀🍀🍀

Jika ada hal yang sangat disesali Asti, maka itu adalah kebodohannya sendiri!

Belakangan dia menyadari, menjadikan Rian sebagai alat bantu kemenangannya bukanlah hal baik. Mempermainkan perasaan orang itu salah!

Asti memang sangat menyukai Bagas. Namun setelah menghabiskan banyak waktu bersama Rian, Asti mulai melihat teman abangnya itu dengan cara berbeda.

Lagipula, dia tak bisa meninggalkan Rian begitu saja. Ada janji tentang 'Asti yang memulai dan Rian yang mengakhiri', yang harus ia penuhi.

Awalnya sih Asti yakin bahwa Rian hanya akan bertahan paling lama tiga bulan dengannya. Seperti juga hubungan Rian dengan pacar sebelumnya. Tapi enam bulan berjalan pun, tak ada tanda-tanda Rian mengakhiri hubungan dengannya.

"Maafin aku...", ujar Asti pada Bagas. "Aku nggak bisa ninggalin Kak Rian..."

"Kenapa? Kamu terlanjur jatuh cinta??"

Asti menunduk. Saat itu, dia pun tak mengerti hatinya sendiri. Asti yakin sangat menyukai lelaki di hadapannya itu. Hanya demi mendengarkan pengakuan cinta Bagas, Asti bahkan rela melakukan hal gila semacam taruhan mendapatkan idola sekolah itu. Tapi dia lupa menghitung konsekuensi perbuatannya. Lalu terjebak dalam skenario yang diciptakannya sendiri!

"Oh, jadi sebegitu mudahnya hati kamu berubah??", Bagas kecewa!

Setelah dipikir-pikir, Asti memang punya banyak hutang pada Rian. Masalah Yuda yang menyukainya hingga tiba-tiba nembak di depan teman-teman mereka masih menimbulkan trauma bagi Asti. Abangnya Heidi dan Rian memang tak pernah mengeluh perihal menjauhnya Yuda. Tapi Asti tahu, dialah yang menjadi sebab retaknya persahabatan mereka.

Dan sekarang...

"Maafkan aku, Bagas!", ujar Asti pahit. "Seandainya dulu kita lebih jujur pada perasaan sendiri dan tidak bertingkah kekanakan, pasti takkan ada yang terluka seperti ini...", sesal Asti.

Begitulah, bagaimana Asti akhirnya kehilangan salah satu manusia favoritnya di dunia.

Dan itu bahkan belum apa-apa jika dibandingkan dengan episode Raka yang membuat hubungan Asti dan Rian makin rumit. Bak benang kusut yang menggumpal. Sulit dirapikan ujung pangkalnya. Meski begitu, tampaknya Asti harus tetap bertahan hingga semua bunga hutangnya pada Rian lunas!

🍀🍀🍀

*ditulis dengan cinta...💕

Atas Nama CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang