🌼 THE END 🌼

Começar do início
                                        

"Really? Davero nervous?" sahut Ahdan.

"Ayolah, lo udah banyak menangin tender besar. Masa gini doang nervous?" ucap Vano.

"Lo ganteng anjir, gak mungkin Reina nolak lo," yakin Donny.

"Tenang aja Kak, ide dari gue pasti berhasil," dukung Tiara.

Beberapa detik kemudian mereka mendengar langkah kaki yang mulai mendekat. Semua langsung mengambil posisinya masing-masing.

Davero masih sibuk dengan rasa grogi dan nervous nya. Ia menetralkan detak jantungnya dengan mengambil napas yang dalam lalu membuangnya perlahan. Ia juga bisa melihat Galen yang tersenyum simpul padanya. Seolah ikut meyakinkan.

"Ternyata beneran nggak dibawa ke atas semu-"

Reina menghentikan ucapannya. Ia menatap bingung pada orang-orang yang ada di depannya. Lalu menjatuhkan kantung jagung yang ia bawa perlahan.

"Dav?" panggil Reina meminta penjelasan.

Davero melangkah ke depan mendekati Reina yang masih berada di tangga. Davero berhenti tepat di bawah dua anak tangga tempat Reina berdiri. Ia tersenyum kecil melihat reaksi Reina.

"Kaget ya?"

Reina mengangguk pelan. Ia masih menunggu apa yang akan dikatakan Davero selanjutnya.

Davero menatap mata Reina lekat. Davero selalu mengakui dalam hatinya jika Reina mempunyai mata yang indah.

"Rei, kamu tau aku nggak bisa ngerangkai kata-kata yang romantis. But i want to try for you."

"The first i just wanna say, i'm falling in love with you."

"Berkali-kali aku bilang aku sayang sama kamu. Dan sekarang aku mau mengikat kamu untuk aku. After we go through all the way. I want you to stay with me until the end."

Davero mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah kotak beludru berwarna hitam. Davero membuka kotak itu. Di dalamnya terdapat sebuah cincin putih bermata sebuah bunga daisy. Cincin itu nampak berkilau di bawah sinar bulan. Apalagi bagian tengahnya yang berwarna emas.

(Kalau jelek, sesuai imajinasi kalian aja ya guys)

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


(Kalau jelek, sesuai imajinasi kalian aja ya guys)

"Will you marry me, Mrs Daisy?"

Reina tidak bisa berkata-kata. Ia melipat bibirnya, menandakan bahwa dirinya bingung dan grogi. Ia menatap lampu-lampu yang berada di belakang Davero. Lampu-lampu itu berjejer membentuk kalimat 'MARRY ME'. Lalu ia menatap satu-persatu orang yang ada di sana.

Tiara dan Jena menganggukkan kepalanya kompak. Sedangkan Donny mengacungkan ibu jarinya.

Terakhir ia menjatuhkan pandangannya pada Davin yang tertidur di samping Vanya.

THE WAY [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora