🌼 TW chapter 6

138K 17.6K 1K
                                    

Happy Reading ◜‿◝
Typo? Silahkan komentar!

Vote di setiap chapter yaaa

↓↓↓↓

"Davin au Papa!" (Davin mau Papa!) rengek Davin saat Reina sibuk menuangkan masakannya ke piring.

"Iya nanti kita telfon Papa sekarang makan dulu," ucap Reina membawa masakannya ke meja makan.

"Ndak au hiks, Davin au hiks ain cama Papa!" (Nggak mau, Davin mau main sama Papa!) Davin mulai terisak.

Sejak Davin selesai mandi sore tadi ia merengek ingin bermain dengan Papanya. Setelah lelah menangis balita itu tertidur sendiri di sofa ruang tengah. Reina kira Davin sudah melupakan tentang Papanya. Ternyata tidak. Setelah bangun balita itu kembali mencari Papanya.

Reina menghela nafas dan mengambil ponselnya yang iya letakkan di atas meja makan. Ia mencari kontak Davero lalu memencet tombol video call.

Tak berapa lama Davero mengangkat telfonnya. Terpampang Davero tengah berjalan menuruni tangga dengan pakaian yang cukup rapi.

"Mau ngedate sama ceweknya?" tanya Reina yang tentunya hanya ucap di dalam hati.

"Kenapa Rei?" tanya Davero menatap layar ponselnya.

Reina mengarahkan ponselnya ke arah Davin. Davero dapat dengan jelas melihat wajah Davin yang sembab.

"Anak lo dari tadi sore nyariin bapaknya," timpal Reina tanpa menunjukkan wajahnya.

"Papa hiks," Davin meraih ponsel Reina.

"Kenapa nangis?" tanya Davero.

"Davin au ain cama Papa hiks," (Davin mau main sama Papa)

"Kan kemarin udah,"

"Itukan temarin, Papa halus ain cama Davin telus. Ata Mama Papa kelja, tenapa ga pulang-pulang?" (Itukan kemarin, Papa harus main sama Davin terus. Kata Mama Papa kerja, kenapa ngga pulang-pulang?) Davin berkata panjang lebar sembari terus terisak. Reina hanya mengamati percakapan Ayah dan anak itu.

Davero tersenyum, "Iya deh nanti Papa pulang,"

"Papa boong! Papa ndak cayang Davin!" (Papa bohong! Papa nggak sayang Davin!) Davin mematikan sambungan telponnya dengan sang Papa.

Reina terpana melihat kelakuan putranya, tadi katanya mau Papa udah di telponin kenapa malah dimatiin coba. Reina berjalan mendekati Davin.

"Katanya tadi mau Papa, kenapa di matiin?" tanya Reina.

"Papa ndak cayang Davin." (Pap nggak sayang Davin) balita itu menelungkupkan kepalanya di meja.

Reina menggeleng lalu mengambil ponselnya.

Davero
Blng sm dia nnti gue ksna

Reina Daisy
Iya

"Papa kan udah bilang mau pulang tadi,"

"Sekarang sambil nunggu Papa, Davin makan dulu," Reina mencoba membujuk Davin.

Setelah bujukan Reina akhirnya balita itu mau makan. Tapi balita itu mengeluarkan syarat yaitu ingin makan sambil liat bintang. Dan Reina menuruti itu.

//-//

"Selamat malam, terimakasih sudah mau datang Davero," sapa pak Rendi. Davero menanggapinya dengan senyum dan anggukan kecil lalu duduk di salah satu kursi.

THE WAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang