[BL] I Just Want to Be in a Relationship ✔

Chapter 63

Sebuah roadshow harus memiliki si pemeran utama film di atas panggung, apakah sutradara hadir atau tidak bukan masalah besar. Sebelum sebuah film dirilis secara resmi, mereka yang akan membayar tiket untuk menghadiri roadshow pada dasarnya adalah penggemar berat peran utama. Tak heran, roadshow 'The Line of Life and Death' di Kota Nancheng berjalan lancar.

Meskipun pemeran utama wanita tidak ada, semua orang tampak sangat senang dengan hasilnya. Itu tidak menyebabkan ketidakpuasan tetapi justru memenangkan sambutan yang baik.

Netizen senang merasa kru film akhirnya mendengarkan pendapat mereka, dengan menangguhkan kegiatan Wang Chengcheng. Jadi mereka bergegas menuju Weibo resmi film untuk meninggalkan pesan.

...

[Ya Tuhan, akhirnya aku bisa menonton roadshow dari awal hingga akhir, tanpa harus melewatkan bagian Wang Chengcheng. Tepuk tangan!]

[Aku merasa jauh lebih baik tanpa Wang Chengcheng! Kehadirannya hanya akan membekukan seluruh atmosfer.]

[Sutradara melakukan pekerjaan dengan baik! Dan hanya untuk saat ini aku ingin membeli tiket untuk mendukung film ini!]

…

Dengan riasan, wajah Yu Qinghuan tidak menunjukkan bahwa ia sedang sakit, tetapi sebenarnya kondisinya masih buruk. Dia menderita flu, demam tinggi, dan sakit di sekujur tubuh. Setelah berdiri di atas panggung untuk sementara waktu, dia sudah mulai berkeringat.

Untungnya, dia sudah terbiasa dengan kesulitan sejak kecil. Meski dia sangat sakit, tetapi masih bisa bertahan, menanggapi pertanyaan tajam yang dilontarkan oleh pembawa acara serta berinteraksi dengan para penggemar. Bahkan Zhao Qingyuan, yang berada di panggung yang sama dengannya, tidak melihat ada yang salah.

Ketika roadshow selesai, dan mereka kembali ke belakang panggung, Yu Qinghuan segera merosot ke kursi seperti pingsan.

“Qinghuan, apakah kamu baik-baik saja? Kamu baru saja tampil baik di luar sana, bukan?” Zhao Qingyuan tertegun pada awalnya, lalu buru-buru berjalan untuk merasakan dahi Qinghuan. Dia merasa ngeri dan hampir melompat setelah menyentuhnya, “Sial, kamu terbakar! Kita harus ke rumah sakit sekarang!”

"Hmm." Yu Qinghuan tahu bahwa jika penyakitnya memburuk, dia mungkin akan menunda roadshow berikutnya. Bagaimanapun, dia tidak akan bisa memaksakan dirinya lagi. Dia mengangguk dan berkata dengan suara serak, "Aku akan segera pergi ke sana."

Zhao Qingyuan menghela nafas dengan khawatir, "Aku salut padamu."

Dimanjakan oleh keluarganya sepanjang masa pertumbuhannya, Zhao Qingyuan adalah salah satu dari orang-orang yang tidak memiliki kemampuan perawatan diri, apalagi merawat orang lain. Melihat penampilan menyedihkan Yu Qinghuan saat itu, dia khawatir tetapi tidak tahu harus berbuat apa untuk membantunya.

Pada akhirnya, dia malah memberi Yu Qinghuan sebotol obat tetes mata, "Teteskan sedikit, matamu merah."

Yu Qinghuan malu untuk menolak kebaikannya dan hanya bisa mengambil obat tetes mata dan meneteskan setetes ke matanya.

"Qinghuan!" Segera setelah Yu Qinghuan menyeka keringat dari wajahnya, Yu Xin datang dalam suasana hati yang baik dengan secangkir air hangat. Sesuatu yang baik pasti telah terjadi karena suaranya bergetar karena kegembiraan.