39: Without You

206 27 16
                                    

Made With Love
Please read with love too.
© venusura

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

-2147-

Terasa berat saat menyadari kau
yang biasanya ada di sisiku
sekarang berbalik meninggalkanku.
Kau terlihat menawan dan kejam
saat meninggalkanku dengan
mudahnya tanpa aku ketahui.
Kembalilah padaku,
aku siap untuk mendengarkanmu
dan aku tidak siap untuk sendiri.
Without You, Seventeen

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

[]
Jantungnya bertalu, seakan-akan berusaha meloloskan diri dari balik tulang rusuk dan berkeliaran di jalanan yang gersang juga dipenuhi dedaunan kering. Jeongguk tak tahu perasaan apa yang tengah menguasai sanubarinya, sebab semua bercampur menjadi satu serupa tepung yang kerap bibinya campur dengan gula untuk dimixer dalam wadah.

Tubuh jenjang itu telah dibaluti setelan sederhana, kaos polos berwarna putih yang dilapisi kemeja tartan berukuran besar, juga celana bahan berwarna coklat susu yang memeluk sepanjang tungkai. Jeongguk tak yakin apakah ini adalah pakaian yang pas untuk ia kenakan, Taehyung tak memberitahu tujuan mereka setelah ini.

Ia kembali berdiri tegak di depan cermin, membenarkan tatanan rambut yang sesungguhnya tak berubah sejak lima belas menit lalu, pun maniknya mencuri pandang pada jam dingin yang berhenti pada pukul tiga—Taehyung meminta pertemuan keduanya diundur sebab ada urusan mendadak yang tak bisa ditinggal.

Entahlah, Jeongguk tidak memiliki waktu untuk menerka perihal apa yang membuat Taehyung menunda waktu dari janjinya semalam. Ia menggunakan kesempatan itu untuk kembali terlelap meskipun tidak cukup nyenyak. Bayangan senyum Taehyung karena Nina, bahagia pria Shin karena wanita itu, dan spekulasi lain yang menggambarkan kedekatan dua insan itu terus menghantui pikiran Jeongguk, bahkan terbawa ke alam bawah sadar dan muncul dalam mimpi.

Sesungguhnya tak apa bagi Jeongguk jika kenyataannya memang seperti ini, sebab waktu bisa mengubah apapun. Jangankan dua tahun, seseorang mungkin bisa saja berubah dalam waktu singkat, bahkan jam atau juga detik. Pun ia tak ingin lagi melilitkan rantai besi pada pergelangan tangan Taehyung, ingin pria itu menapaki jalanan dengan bebas kendati tak lagi dengannya.

Jeongguk hanya ingin yang terbaik untuk Taehyung, sekalipun itu melukai hatinya. Serupa saat ini, pria Shin itu tengah berdiri dengan siku bertumpu pada kap mobil merahnya, tengah berbincang dengan seseorang di panggilan, mungkin sudah sejak lima menit lalu selepas pesan masuk pada ponsel pria Choi.

Senyum Taehyung tampak rekah, mengalahkan mekarnya bunga seruni yang ada di pekarangan rumah Jeongguk, pun pendaran galaksi dalam manik terpapar begitu nyata, tak berusaha pria itu tutupi selagi bibir mengoceh meminta seseorang di seberang menunggu. 

Made With Love ㅱ Taekook (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang