19: Dream

181 33 17
                                    

Made With Love
Please read with love too.
© venusura

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

[]
Entahlah, semua terasa tidak ada yang berbeda bagi Taehyung. Seperti segala hal sengaja disusun dengan rapi tanpa bisa ia gali. Bagaimana Jungkook memilih apartemen dengan hamparan laut luas di depan sana, masih kental dengan ingatan Valletta pada penglihatan. Tata letak yang menyerupai tempat tinggalnya dulu, tentunya berdua dengan Jeongguk, serta kehidupan satu tahunnya yang begitu dikuasai oleh pria pertama Choi.

Sedikit banyak, Taehyung curiga. Pun sejauh mengenal Jungkook, ia tak pernah sekalipun bisa masuk ke dalamnya, kecuali malam panas selepas pernyataan cintanya di galeri. Selain itu, Taehyung tak punya. Bahkan sekadar makanan kesukaan atau berapa ukuran sepatu kekasihnya, ia tak tahu.

Lantas, apa pantas mereka disebut sebagai sepasang kekasih jika demikian?

Baiklah, mungkin satu fakta yang dirinya tahu bahwa keluarga Choi tak lagi ingin menerimanya, ia berlapang dada sebab Taehyung-lah yang menjadi penyebab kematian Jungkook. Pun juga menjalin hubungan secara diam-diam, ia tak masalah. Tapi, bukankah ada yang aneh dibalik semua itu?

Dalam duduknya, Taehyung gusar. Menggigit kuku sembari membiarkan otaknya berpikir keras untuk menemukan satu atau dua jawaban, yang mungkin akan menciptakan secercah cahaya dari gelapnya hidup.

Apakah mungkin jika selama ini Jungkook memata-matainya? Oh, ayolah. Jungkook bukan pria yang memiliki banyak waktu luang dan memakainya dengan sia-sia. Bahkan satu fakta bahwasannya pria itu telah menetap di Malta sejak kecil membuat Taehyung berkecil hati.

Tapi, tunggu. Bagaimana bisa pria itu datang tepat waktu ketika ia memutuskan untuk berdiri pada pembatas jembatan? Bukankah sangat mustahil jika hanya sebuah kebetulan? Dan jika pesan tersirat Taehyung pada novelnya bisa ditangkap orang lain, kenapa hanya Jungkook dan kenapa harus dia?

Perlahan, Taehyung mulai mengerti, dan dirinya telah menemukan satu kesimpulan.

Tak ingin gegabah dalam mengambil langkah yang bahkan belum ia susun, Taehyung memilih menyesap coklatnya yang sudah hampir dingin dalam cangkir. Memindai kamar dengan hazel letih yang begitu kentara, masih terdapat sisa lelah selepas penerbangan panjang. Tak memungkiri bahwa ia akan tidur lebih awal dari biasanya.

Sementara Jungkook, pria Shin tak tahu apa yang sedang kekasihnya lakukan. Entah berbagi kisah dengan ayah dan ibu, atau justru tengah bergelung di kasur yang empuk. Pun Taehyung tak berniat menghubunginya malam ini, memilih membiarkan sang kasih bertukar tawa dengan keluarga sejatinya ia tidak.

❦❦❦

Malam itu, dalam tidurnya yang pulas, pria Shin berkelana di alam mimpi, bertemu dengan dirinya yang lain, Taehyung rapuh yang tengah bersandar pada pohon tanpa daun di tengah sabana.

Made With Love ㅱ Taekook (✓)Where stories live. Discover now