[Completed!]
Lautan biru menjadi saksi bisu bagaimana Taehyung menangis tersedu setiap kali melempar mawar putih ke perairan, berharap selama dua minggu penuh agar sang kekasih kembali pulang.
Taehyung menanti, berdoa agar dia bisa menyematkan cinc...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯
If I had the courage to stand before you, would everything be different now. -The Truth Untol by BTS
⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯
If I had the courage to stand before you, would everything be different now. And ifyou choose to stay, will we be together now. -Lavello by Shin Tae Jeon
⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯
Lavello (Italian) /la·vèl·lo/ A kitchen sink, a sink.
⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯
Slight YoonKook
tw // mention of suicide
⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯
[] Tak sekalipun muncul dalam benak Vincent bahwa Jungkook mengacaukan harinya. Ketika pria itu membuka mata dengan lesu dan mendapati Vincent tengah memeras handuk basah yang selanjutnya di tempatkan pada dahi, Jungkook lekas meminta maaf. Merasa tak enak hati telah menahan Vincent dalam kamar dan merawatnya.
Namun, sekali lagi, Vincent tak keberatan atas itu. Justru pria Shin berpikir bahwa Jungkook pantas mendapatkan perhatian ini setelah merawatnya selama satu tahun. Membawa Vincent keluar dari masa lalu yang bisa membunuhnya kapan saja. Berkat pria Choi juga Vincent telah dinyatakan sembuh dari berbagai diagnosis yang psikolognya berikan beberapa bulan lalu.
Vincent tersenyum kecil, menghapus sisa-sisa air pada dahi Jungkook, lantas segera membantu pria Choi duduk dan total memasrahkan punggung pada headboard ranjang. Pun dengan telaten Vincent memakaikan kembali baju Jungkook yang dilepasnya semalam. Tak merasa canggung sedikit pun sebab ia pernah beberapa kali mendapati Jungkook bertelanjang dada di rumah.
Setelah membawa baskom yang berisi air dengan handuk keluar, Vincent kembali dengan semangkuk bubur yang telah ia buat beberapa menit lalu, terpaksa mengabaikan sarapan pagi yang masih tertata rapi di meja makan.
"Ayo, buka mulut, Jung." Vincent memberi titah saat Jungkook tak kunjung membuka mulut. Masih setia menguncinya dengan pandangan yang terlihat kosong mengarah pada jendela setengah terbuka, membiarkan hembusan angin menyapa keduanya disertai suara bising yang samar dari luar ruang.
