27: Peace Lily (2)

123 25 11
                                    

Made With Love
Please read with love too.
© venusura

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

[]
Deburan halus ombak memenuhi rungu ketika kaki Jeongguk berpijak di atas pasir, beralaskan sandal tipis pun celana bahan yang hanya selutut hingga membuatnya sedikit menggigil. Tak ada hujan malam ini, tetapi rendahnya temperatur cukup membuat giginya saling bertabrakan menahan kelu pun lara.

Entahlah, ia tak tahu bagaimana bisa berakhir menyusuri bibir pantai yang separuh sepi. Jeongguk hanya ingin berkunjung sebab rindu, atau merasa bersalah. Terakhir kali ia membiarkan air menyentuh jari-jari kaki adalah saat bersama Taehyung, malam kemarin sebelum keduanya berakhir bergelung di atas tempat tidur.

Ah, sangat menggairahkan, pikirnya. Bagaimana kulit tan milik kekasih yang bersinar di bawah sorot lampu akibat peluh mendera, serta napas putus-putus yang menggambarkan bagaimana permainan hebatnya dalam menunggangi Taehyung.

Okay, mari kita akhir dan mengunjungi pikiran lain sebab Jeongguk tak terlalu pusing dengan hubungan badan keduanya setelah di Malta kala itu.

Pikiran pria Choi saat ini tengah dikuasai berbagai kecamuk tak tentu, bahkan ia rasa tak bisa hilang hanya dengan menenangkan pikiran menggunakan suara ombak seperti yang dipelajarinya dari Nina.

Mengingat soal wanita yang berada jauh di ujung sana, Jeongguk terkekeh geli akan perasaannya sebelum Taehyung datang. Pria itu menyukai Nina; suka bagaimana Nina telaten dengan kliennya, suka ketika Nina dengan kesabaran penuh mengajari banyak hal, dan suka ketika Nina memperlakukannya lebih dari seorang partner kerja tetapi tidak lebih dari sekadar adik laki-laki.

Apakah Nina juga memiliki perasaan yang sama dengannya?

Biarlah itu menjadi rahasia semesta, kata Jeongguk. Kali ini yang ia butuhkan hanya keyakinan untuk melangkah atau berhenti di tempatnya berdiri. Meraih genggaman Taehyung dan berjalan bersama menyusuri kehidupan yang ia impikan beberapa tahun silam, serta mengembalikan nama sang kakak untuk di bawa mati atau melanjutkan apa yang telah Jeongguk mulai ketika mengulurkan tangan untuk Taehyung di tepi jembatan.

Baginya, lara Taehyung tak sebanding dengan yang ia rasa. Perjodohan gila pun sebenarnya bisa ditolak, dan keduanya kembali bersatu. Tetapi, tidak dengan mati. Maknanya saja sudah berbeda, lalu apakah ia harusnya menyamakan sakit hati yang ia rasakan dengan sakit kejiwaan yang Taehyung alami selama satu tahun belakang?

Jeongguk sudah berniat kembali ketika manik bambinya menangkap eksistensi dua orang di depan sana. Saling menggenggam tangan dan berbagi tawa seolah dunia ini hanya milik mereka, mengingatkan Jeongguk pada kenangan masa lalu sebelum wanita itu muncul.

Ya, wanita itu. Wanita yang tengah berjalan dengan anggun di dalam balutan dress rajut selutut, tengah bercengkrama dengan... sahabat Taehyung? Segalanya terjadi begitu saja ketika mereka telah berdiri di hadapan Jeongguk, tengah memasang ekspresi yang sama, terkejut.

"Kak Jungkook?" Jimin tahu, bahwa Jeongguk telah tiada juga memiliki kakak kembar identik. "Kapan kembali?" Pria itu juga tahu bahwa dirinya telah menetap di Malta sejak kecil, tak pernah sekalipun menginjakkan kaki pada kampung halaman selain karena kabar duka yang begitu mendadak dua tahun lalu.

Pandangan Jeongguk yang entah ada di mana lantas kembali setelah Jimin menepuk bahunya lembut, menampilkan senyum serta tatapan bertanya akan reaksi Jeongguk yang ditunjukkan.

"Maaf?" Jeongguk gugup, tak mendengar kalimat yang Jimin katakan selagi pikirannya terbang beberapa detik lalu. "Bisa diulang?" Pintanya tak segan.

Sedang Jimin tertawa renyah, "Sudah lama di Korea?"

Kepalanya mengangguk ragu seiring pandangan yang bergerak tanpa disadari. "Istrimu?" Tanyanya, menatap wanita berambut pirang yang tengah tersenyum kepadanya, dan mendadak kenangan itu hadir.

"Iya, Kak." Jimin memberikan anggukan antusias. "Shin Jisoo." Katanya lagi.

"Shin?" Jeongguk mengulang dengan sumbang, tengah mengingat nama keluarga milik Jimin juga wanita yang dua tahun silam duduk di hadapan keluarga Shin dengan senyum sumringah, tak menyadari bahwa dirinya ada di sana pada saat perjodohan dilakukan.

Hingga ketika Jimin mengajaknya untuk menyantap gurita bakar di salah satu kedai tepi pantai (yang awalnya Jeongguk menolak sebab lara lama kembali menguasai nadi), pria Choi telah ada pada pilihannya, membalas genggaman sang belahan jiwa dan mengabaikan semua balas dendam yang begitu ia inginkan dahulu. Sebab bagaimanapun, posisi Taehyung telah Jimin rebut. Semuanya. Tanpa terkecuali.

❦❦❦

Laptop yang Taehyung pinjam dari kekasihnya telah ia tutup. Menguap rendah kala jarum jam berhenti pada pukul sebelas malam, membuatnya menghitung berapa lama menghadap layar dengan ditemani banyak jajanan yang Jeongguk pilih saat berbelanja kemarin.

Lampu ruang baru saja dimatikan, mempersilakan lampu tidur mengambil alih penerangan pada malam yang gelap. Berniat berbaring di atas tempat tidur yang telah ia rindukan dengan ditemani musik rileks seperti saran Nina saat sesi konseling, Taehyung harus menggerutu sebal saat bel berbunyi nyaring.

Menyeret tungkai dengan berat hati untuk menjauh dari kamar dan mendekat ke pintu, mengintip pada celah kecil sebelum tergesa untuk membuka pintu. "Jungkook?" Panggilannya tak dihiraukan sebab pria kecilnya tak memberi waktu bagi Taehyung untuk mencerna. Pipi Jeongguk yang basah, serta napas yang naik turun membuatnya menyimpulkan satu hal, sesuatu telah terjadi pada kekasihnya. Terlebih pemuda Choi itu begitu merengkuh Taehyung dengan erat, masih bersama lelehan air mata yang semakin deras tak terkendali.

Semuanya gelap, hanya semburat cahaya dari purnama yang menyorot keduanya. Menjadi saksi bagaimana Taehyung membalas rengkuhan rapuh itu, sebelum membawa Jeongguk masuk dan membiarkan pria terkasihnya menghabiskan banyak tisu pun membasahi pundak kekar milik Taehyung.
[]

⎯⎯⎯⎯⎯ ღღღ⎯⎯⎯⎯⎯

Sampai disini dulu, ya. See u!

Made With Love ㅱ Taekook (✓)Where stories live. Discover now