13. Seek The Truth

29 3 0
                                    

Semenjak pagi sampai sore ini perasaanku dibuat begitu murung serta sedikit merasa khawatir karena Bintang hari ini tidak masuk sekolah.

Pak Ezra mengatakan kalau beliau tidak mendapatkan keterangan apapun mengenai ketidakhadiran Bintang.

"Ishh dingin!" Aku terkejut seketika saat pipiku tiba-tiba merasakan dingin. Helaan nafas kasar ku terdengar ketika melihat seseorang yang selalu membuatku kesal sudah berdiri disampingku sembari menyodorkan kaleng minuman.

"Ngagetin aja Lo, kalo gua jantungan gimana? Lo mau tanggung jawab?" Marah ku pada Kenzo.

Kenzo berdecak lalu tanpa izin dariku langsung menarik tanganku dan menempatkan kaleng minuman tersebut ditanganku.

"Simpen dulu marah-marahnya, minum aja dulu." Ucap Kenzo. Dia langsung menyuruhku duduk diatas tangga dengan pemandangan lapangan olahraga didepan mata.

"Mau gua kasih tau satu hal?" Ucap Kenzo tiba-tiba. Aku yang baru saja akan membuka kaleng minuman langsung berhenti.

"Maksud Lo?" Tanyaku penasaran dengan pembicaraan Kenzo.

"Ini tentang Bintang."

Seketika mataku melotot saat mendengar nama Bintang disebut. Seperti yang aku tahu jika Kenzo sebelumnya cukup dekat dengan Bintang.

Mata Kenzo mulai serius menatapku kemudian bibirnya terbuka.

"Gua bukannya nuduh atau sebar fitnah. Gua waktu itu gak sengaja liat Bintang dipukul sama kakak nya."

"Hah? Yang bener Lo!?" Ucapku merasa terkejut dengan barusan yang dikatakan Kenzo.

"Gua gak bohong... Entah apa alasannya gua gak tahu tapi saat itu kakaknya Bintang bilang kalau dia benci sama Bintang karena dia menjadi penyebab kecelakaan orangtuanya. Lo pasti udah tau kan dari pak Ezra kalo orang tua Bintang meninggal karena kecelakaan?"

Aku mengangguk "iya gua udah tahu. Tapi kan yang namanya takdir gak ada yang tahu."

Kenzo berdecak lalu menenggak minumannya setelah itu dia kembali membuka suara "kayaknya Bintang gak berangkat karena kakaknya!"

"Jangan sembarangan deh kalo ngomong. Lo juga gak tau kan fakta yang sebenarnya." Ucapku memotong perkataan Kenzo yang belum pasti.

Aku bukannya sok tahu namun rasanya aku belum bisa menerima jika hal tersebut benar. Aku masih belum bisa membayangkan kalau Bintang dipukul atau dibenci kakaknya karena menjadi penyebab kecelakaan tersebut.

"Lo bisa percaya atau gak tapi gua sama pak Ezra dari dulu udah pernah sering bicarain tentang masalah Bintang... Gua ngasih tau Lo karena gua ngeliat kalo Lo emang beneran ada rasa peduli sama Bintang."

"Iya, gua tahu. Makasih!" Ucapku. Kemudian segala ucapan yang kudengar dari Kenzo langsung ku renungkan. Isi kepalaku terus memikirkan tentang ucapan itu dan mengaitkannya dengan saat pertemuan pertama dimana aku melihat sebuah luka lebam pada wajah Bintang. Apa mungkin benar ucapan Kenzo tersebut? Kalau penyebab luka lebam tersebut ada kaitannya dengan perbuatan kakaknya Bintang.

"Gua emang suka jahilin Bintang bahkan gua pernah benci karena dia."

"Dan itu yang gak gua suka dari Lo. Awal pertemuan Lo sama gua juga bikin gua kesel!" Aku memotong ucapan Kenzo. Menanggapi nya dengan sebuah fakta kalau sifat awal Kenzo memang sedikit membuatku kesal.

"Iya sorry, tapi sumpah sekarang gua udah tobat kok. Btw, kalo gua ubah kepribadian jadi lebih baik sama Bintang apa Lo mau sama gua?"

"Maksud?" Hei, entah kenapa pembicaraan langsung mengarah hal ini. Aku terkejut dengan apa yang dimaksud Kenzo.

Kamu Dan HujanWhere stories live. Discover now