Gavin tampak berdehem, Isha yang tak sengaja menatap Gavin seperti menangkap ekspresi aneh dari Gavin.

Bukannya kesal, Gavin seperti tidak nyaman karena malu? Seolah dehemannya itu bukan karena kesal namun menetralkan ekspresi malunya.

Isha kemudian beralih menatap Hanna, Hanna saat ini sama sepertinya, sedang menatap Gavin. Ekspresi Hanna seperti heran sembari menggelengkan kepalanya.

"Ada apa sih sama temen-temen gue?" batin Isha.

Namun, ia segera menggelengkan kepalanya dan kembali fokus pada makanannya.

"Nggak usah dipikirin Sha, gue tau kok yang lo pikirin" bisik Nada

"Lo sadar?"

Nada menganggukkan kepalanya, kemudian melirik kearah Faisal, "Tuh lihat, biarin aja mereka sibuk diem-diem saling lirik. Sama-sama bego nggak mau jujur sama isi hatinya" bisik Nada lagi, sedangkan Isha hanya menggelengkan kepalanya heran.

Kehadiran teman-temannya ini benar-benar membuat Isha bisa sejenak melupakan permasalahan yang ada di rumah.

Sejenak, Isha bisa sedikit rileks dan melepaskan sedikit tekanan yang ia rasakan.

***

Sudah beberapa hari, Arsen sangat disibukkan dengan kegiatannya dengan anak-anak komunitas. Baik di galeri ataupun di studio foto.

Awalnya Arsen hanya ingin fokus untuk foto di alam, namun beberapa seniornya memintanya untuk belajar lebih banyak lagi di studio. Kesempatannya sangat besar, apalagi studio milik Pak Heru merupakan studio yang besar.

Sayang jika tidak digunakan untuk belajar dengan baik. Begitu kata seniornya.

Lagipula, Arsen beberapa kali mendapat job yang menghasilkan uang secara kontan karena hasil memfoto di studio.

Sejak sore hingga malam hari ini, Arsen kembali ke studio karena ada job yang harus dia kerjakan. Beberapa model silih berganti, hingga saat malam menyapa, Lyra terlihat masuk kedalam studio lengkap dengan baju dan make up seperti biasanya.

"Udah dari tadi?" tanya Lyra kepada Arsen yang sedang duduk karena bergantian istirahat dengan temannya.

Arsen menganggukkan kepalanya, "Lumayan"

"Yang fotoin gue siapa? Lo kan?"

"Iya, sama Bang Alex juga" sahut Arsen. Lyra tampak tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya dengan antusias.

Sekadar informasi, Alex adalah ketua komunitas yang diikuti oleh Arsen.

Pak Heru masuk kedalam studio dengan senyum lebar khasnya. Beberapa model dan fotografer juga tampak tersenyum dan menunduk menyapa kedatangan Pak Heru.

"Oke ayo dimulai, Lyra udah siap?" tanya Pak Heru kepada anak gadisnya itu.

Lyra menganggukkan kepalanya. "Sudah Yah"

Arsen yang sebelumnya masih meminum kopinya segera kembali ke set untuk bersiap-siap. Beberapa model yang sudah selesai pekerjaannya sudah pulang, menyisakan beberapa anak komunitasnya saja dengan Pak Heru dan tentu saja Lyra.

Lyra berhasil mengambil pose untuk beberapa brand yang ingin menggunakan dia untuk dijadikan model. Namun, untuk brand terakhir.

"Lyra, kamu senyumnya lebih lebar lagi" ucap Alex, Lyra segera mengikuti instruksi dari Alex itu, "Oke tahan" ucap Alex, kemudian mulai memfoto Lyra.

"Lyra!" teriak Pak Heru ketika Lyra tidak segera mengganti posenya.

"Iya yah?" sahut Lyra dengan lirih.

Bertaut [END]Where stories live. Discover now