part 40

86.5K 6.2K 124
                                    

Happy reading




Di markas Orlas hanya ada Angga dan Gama. Mereka sedang asyik mengobrol dan memakan camilan. Mereka berdua sedang menunggu anggota yang lain datang.

Tadi malam semua anggota Orlas ada di markas untuk sekedar berkumpul saja. Angga dan Gama tadi malam menginap di markas. Hanya mereka berdua saja. Sedangkan yang lain pulang ke rumah masing-masing. Angga menyuruh yang lain datang pukul 11 dan kini masih pukul 09.30

"Ini markas sepi juga kalau gak ada yang lain" ucap Angga.

"Bener. Mana nih markas lumayan gede"

"Kita udah lama banget gak ajak Aster tawuran, gue kangen adu jotos sama si bangsat Angkasa" ucap Angga.

"Gimana kalau nanti malem kita serang markas Aster?" usul Gama.

"Emm...ide bagus, lagian nanti malam anggota kita gak ada kegiatan kan? kita datengin aja markas Aster. Kita obrak-abrik markas mereka, kayaknya seru deh. Gue yakin dengan itu Angkasa bakal dateng dan gue bakal bunuh Angkasa saat itu juga"

"Oke. Nanti gue bilang sama anak-anak lain"

"Hm, pokoknya kali ini kita harus menang dari Angkasa! Gue capek kalah mulu" keluh Angga.

"Btw nyokap bokap lo gak di rumah lagi?" tanya Gama.

"Mereka bakal di rumah kalau dapat kabar anak bandelnya ini udah gak bernyawa" ucap Angga lirih.

"Jangan ngomong gitu! Gue yakin orang tua lo pasti peduli dan sayang sama lo cuma ya, gitu... ortu lo gila kerja"

"Gila kerja sampai gak pernah ada waktu buat gue sedikit pun"

"Jangan pernah benci orang tua lo! mereka kerja juga buat lo. Hargai selagi masih ada. Jangan kayak gue, gue gak pernah anggap orang tua gue ada jelas-jelas mereka selalu ada di saat gue rapuh saat gue sakit dan gue masih aja sia-siain mereka. Dan sampai akhirnya mereka berdua ninggalin gue. Tuhan lebih sayang sama mereka"

Brum
Brum

Suara deruan motor itu berhenti tepat di depan markas Orlas.

"Kok mereka udah dateng? kan gue suruhnya dateng jam 11" ucap Angga.

"Coba gue cek dulu" ucap Gama.

Baru saja Gama berdiri dari duduknya ingin mengecek siapa yang datang namun, pintu markas lebih dulu di tendang kasar oleh seseorang.

"ANJING SIAPA LO??" Angga ikut bangkit dari duduknya.

Pelaku pendobrak pintu itu ialah segerombolan orang berjaket merah, persis orang yang waktu itu mengeroyok Dodit dan Rafa.

Tanpa aba-aba orang itu langsung menyerang Angga dan Gama. Jelas di sini Angga dan Gama kalah jumlah. Namun sekuat tenaga mereka berdua melawan orang-orang itu.

"Anjing siapa sih lo? datang-datang main keroyokan" ucap Angga.

Bugh
Bugh

Angga memukul laki-laki itu namun pukulannya meleset. Berkali-kali Angga mencoba memukul lawan namun sama saja, malah ia yang kerap kali terkena pukulan.

NARAKASA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now