part 14

121K 9.6K 157
                                    

Happy reading


Puluhan remaja dengan kuda besinya berjejer rapi dijalan raya. Deruan motor saling saut menyahut. Mungkin di mata pengendara lain mereka akan pergi touring nyatanya mereka akan tawuran.

Angkasa mengendarai motornya paling depan menjadi pemimpin untuk para anggotanya dan di belakangnya ada Bima yang membonceng Rafa yang mengibarkan bendera berlogo Aster. Rafa dan Dodit juga termasuk anggota Aster. Sedangkan Aksa dan johan ada di paling belakang mengontrol jika ada masalah sesuatu. Dan Dodit ada di tengah-tengah.

Angga selaku ketua Orlas mengajak Aster tawuran di dekat taman. Sebelumnya Angkasa menyuruh salah satu temannya memasang plang di dekat jalan itu bertuliskan 'dilarang lewat sedang ada perbaikan jalan'

Orlas datang lebih dulu pasukan mereka cukup banyak, Angga juga kadang menyewa preman untuk membantu saat tawuran. Seperti saat ini, banyak preman-preman berotot besar dan pastinya Orlas selalu menggunakan senjata.

"Datang juga lo" Angga melangkah mendekati Angkasa.

"Gue gak cupu" Angkasa berusaha bersikap biasa saja.

"lah, lo emang cupu! beraninya keroyokan sampai Arion masuk rumah sakit" mengingat itu Angga sangat murka, satu-satunya orang yang bisa memata-matai Aster malah sudah terbongkar.

"Gue gak main keroyokan! itu semua juga pantes buat Arion sang penghianat Aster. yang cupu itu lo! tawuran kok nyewa preman, anak buah lo gak jago bela diri?" Angkasa tersenyum meremehkan dia sudah hafal Angga selalu membawa orang bayaran untuk membantunya dalam tawuran melawan geng manapun.

"Anjing" Angga membogem pipi Angkasa kuat.

"Kalem dong" Bima mendorong bahu Angga kuat.

Saat Angga akan menonjok Bima namun Bima lebih dulu menghindar dari pukulan itu.

"LAMA LO PADA. SERANG!!" Angga menyuruh anak buahnya menyerang Aster.

Detik itu juga terjadi adu jotos antara Aster dan Orlas. Angkasa berkali-kali meninju rahang Angga ia merasa muak dengan wajah sok berkuasanya ini.

"Geng lo itu sampah" sarkas Angkasa.

Angga yang mendengarnya benar-benar tersulut emosi dengan sekuat tenaga ia menendang kuat perut Angkasa.

"Bangsat lo Angkasa" Angga melayangkan pukulan ke wajah Angkasa namun Angkasa bisa menepisnya lalu dengan cepat ia memelintir tangan Angga kuat.

"Aarghhh" jerit Angga, sepertinya tulang tangannya terkilir.

Bugh
Bugh

Bima meninju preman bertubuh besar di depannya, ia sangat handal dalam hal bela diri buktinya preman ini sudah terkapar lemas di atas aspal.

"Badan gede...baru satu menit kena tonjok udah tepar" setelah mengatakan itu Bima menginjak kuat perut si preman itu.

Dodit memegang kedua tangan salah satu geng Orlas dan Rafa yang memukulinya dari depan.

"Pegang yang kuat Dit" Rafa sudah mengepalkan tangannya siap meninju wajah buluk musuhnya ini. Tenang saja Rafa akan membuat wajah cowok itu semakin buluk.

"Siap" Dodit lebih mengencangkan cengkeraman tangannya.

Bugh

Rafa meninju kuat pelipis cowok di depannya ini.

"Lebih kuat Raf! bikin dia mati suri" ucap Dodit.

"Oke" Rafa menjawil hidungnya dengan jempol tangannya, lalu mulai memukul lagi cowok itu. Kini wajahnya benar-benar bonyok karena terkena bogeman Rafa yang bertubi-tubi.

NARAKASA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now