18 : Dia Kenapa?

En başından başla
                                    

"Masuk" ujarnya pelan

Mendengar jawaban Ardhito, Nathalla membuka pintu kamar tersebut. Ia menghampiri Ardhito yang terkapar lemah di kasur.

"Kamu sakit apa To? Kenapa nggak kabarin aku?" tanya Nathalla

"Maaf ya aku nggak ngabarin kamu. Aku nggak kepikiran sama sekali buat buka handphone. Lemes banget Nath" ujar Ardhito seraya tersenyum lemah

"Ok. Nggak papa. Cepet sembuh ya pacarku! Tapi, kamu sakit apa? Kemaren sehat-sehat aja waktu ketemu aku"

"Kemaren aku kebanyakan obat" jawab Ardhito

"Obat?" tanya Nathalla

"Iya. Selama kamu marah, kepalaku sakit, aku minum obat banyak banget. Terlalu keras" jawab Ardhito

"To. Nggak perlu lagi kamu seperti itu. Maaf ya aku marah sama kamu. Marahku cuma sebentar. Sedangkan kalau kamu sakit? Semuanya akan lemah" ujar Nathalla

Ardhito hanya tersenyum.

"Bunda, Papa sama Tia kemana To?" tanya Nathalla

"Ada acara di Bandung" ujar Ardhito

Nathalla hanya mengangguk mendengar jawaban Ardhito. Lalu berkata.

"Cepat sembuh ya pacarku! Maaf aku terlalu egois" ujar Nathalla

"Iya. Maaf juga aku belum bisa selalu ada buat kamu" ujar Ardhito

"Temenin sampe aku bobo ya Nath" sambung Ardhito

Nathalla hanya tersenyum dan mengangguk dengan perkataan Ardhito.

"Kamu udah makan Nath?" tanya Ardhito

"Belum" jawab Nathalla

"Mabar yuk" ajak Ardhito?

"Ha?"

"Makan bareng Nath"

"Ooh" ujar Nathalla sambil menganggukkan kepalanya

"Tolong panggilin Mbok dong Nath. Suruh bawain makan" pinta Ardhito

"Kalo aku turun sebentar nggak papa kan To? Kasian Mbok" ujar Nathalla

Ardhito menghembuskan nafas kasar lalu berkata. "Ya udah"

Mendengar hal itu, Nathalla keluar dari kamar Ardhito, lalu turun ke lantai satu dan mengambil makanan.
Ia mengambil makanan yang ada di meja makan, lalu pergi kembali ke lantai dua, lebih tepatnya kamar Ardhito.

Ia mengetuk pintu kamar Ardhito.

"Masuk" ujar Ardhito lemah

Mendengar hal itu, Nathalla memasuki kamar Ardhito.

"Kamu makan di kasur aja?" tanya Nathalla

"Iya" jawab Ardhito

"Perlu di suapin?" tanya Nathalla polos

Ardhito hanya menganggukkan kepalanya seperti anak bayi.

Malam itu, Nathalla menghabiskan waktunya untuk mengurus Ardhito sampai dengan pukul 9 malam.

***

Haiiii

Gimana sama part ini??

Jangan lupa vote!!!

Terima kasih udah baca!!

Terima kasih udah baca!!

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Lama ya nggak lihat mereka:))

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Lama ya nggak lihat mereka:))

KOMA [ON GOING]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin