"Udah udah gak usah lo perjelas. Gak lo perjelas juga gue udah tau kalo gue bego," sela Beomgyu lalu menjitak kepala Jeno.

Jeno mengaduh kesakitan dan setelah itu ia kembali melanjutkan ucapannya. "Gimana gak kesel anjir! Mukanya juga kayak ngajak gelud! Mana gue dibilangin anak pung—"

BUGHHH

Secara tiba-tiba Beomgyu tersungkur dan terpental ke arah bangku-bangku. Hal itu membuat satu kelas memekik kaget karena bunyi yang cukup nyaring itu. Para murid perempuan kelasnya berteriak terkejut dan menutup mulut mereka masing-masing, bahkan ada yang membuka mulut lebar-lebar. Murid laki-laki membulatkan matanya shock dengan wajah cengo melihat Renjun tiba-tiba datang langsung meninju wajah Beomgyu.

Bahkan Renjun belum meletakkan tasnya, pemuda itu benar-benar baru memasuki kelas dan langsung menghajar Beomgyu.

BUGHH

BUGHH

BUGHH

Renjun terus memukuli Beomgyu yang tersungkur, tak memedulikan tasnya yang terus melorot. "KURANG AJAR LO EMANG! GILA BANGET LO ANJ—"

"RENJUN! RENJUN!" Sungchan datang dan langsung menarik Renjun menjauh dari tubuh Beomgyu. Tangan Renjun terus memukul udara, ia emosi.

Saat ia ditarik oleh Sungchan, secara tak sengaja matanya menangkap keberadaan Jaemin, Jeno dan Taehyun yang ada disampingnya. Hal itu membuat emosinya kembali memuncak.

Dengan sekuat tenaga, Renjun memberontak melepaskan tubuhnya dari Sungchan kemudian menerjang Jaemin yang berada paling dekat dengannya. Renjun memukuli Jaemin secara brutal.

"LO MUKULIN CEWEK BERANI LO!" teriak Renjun diatas tubuh Jaemin yang berusaha memukul Renjun.

Taehyun yang melihat itu langsung mencekik leher Renjun dengan lengannya dan menarik Renjun dari tubuh Jaemin, namun beberapa detik kemudian, tubuh Taehyun langsung terbanting.

Renjun membungkuk dan langsung membanting tubuh Taehyun kuat-kuat. Tanpa aba-aba Renjun langsung memukuli Taehyun bertubi-tubi.

"GARA-GARA LO DIA TRAUMA ANJING! TAU GAK LO!" Emosinya makin meluap. Pukulan itu makin keras tiap detiknya. Renjun benar-benar emosi. "DIA CUMAN PENGEN NGELIAT JENO TAPI MALAH LO PUKULIN! TAU GAK LO HAH! BACOT LO ANJING!"

Renjun makin memukul Taehyun dengan kuat. Yang Taehyun lakukan hanya diam dan menutupi wajahnya sebisa mungkin dengan lengannya.

Jaemin yang terus meringis berusaha untuk berdiri itu seketika menggeram ke arah Jeno. Pemuda itu hanya diam melihat tiga temannya dipukul. Jeno tidak berkutik sama sekali. Jeno tidak mempunyai niatan sama sekali untuk menolong mereka, karena sejujurnya, pandangannya kosong.

"JENO! TOLONGIN ANJING!" Jaemin berteriak pada Jeno yang masih diam.

Jeno hanya diam melihat Taehyun yang dipukuli. Tatapannya kosong, seakan-akan ia shock. Namun, tatapan itu tidak menyiratkan keterkejutan sama sekali, melainkan otaknya kembali memutar kejadian yang tidak pernah terjadi dalam hidupnya.

Ia kembali merasakan dejavu.

"JANGAN PUKULIN AKU!" teriak seorang anak laki-laki yang sedang dipukuli oleh beberapa anak laki-laki lainnya.

Jeno kecil terbaring di tanah. Seluruh tubuhnya kotor karena terbaring di tanah. Anak laki-laki itu terus berteriak meminta tolong dan tidak bisa melawan sama sekali.

Yang ia lakukan hanyalah menutupi wajahnya dengan lengannya. Yang hanya bisa ia lihat selain wajah-wajah orang yang memukulinya dan beberapa permainan yang ada di taman serta kaki-kaki mungil yang mengitarinya.

BUGHH

BUGHH

BUGHH

"Aaaa sakit!" Tiga anak laki-laki yang memukuli Jeno langsunh berhenti dan tiba-tiba meringis memegangi punggungnya.

Seseorang melempar batu ke arah mereka.

"Kamu udah mukulin Jeno! Itu gak boleh tau!"

Bayang-bayang itu tak terlalu jelas dalam ingatannya, namun Jeno yakin bahwa yang menyelamatkannya adalah seorang perempuan. Ia bisa mendengar jelas suara itu. Suara yang sama saat kebakaran terjadi.

BUGHH

BUGHH

BUGHH

Batu-batu kembali terlempar mengenai tiga anak itu. Ketiganya langsung menangis namun masih diam di tempat membuat anak perempuan itu terus melemparkan batu-batu kerikil kepada ketiganya. Karena terus dilempar batu, ketiganya berlari menjauh sambil menangis.

Setelah memastikan bahwa ketiganya benar-benar menghilang dari pandangannya, anak perempuan dengan wajah seterang cahaya itu menghampiri Jeno.

"Tangan kamu lebam gini! Ayo kita obatin!"

Mendengar nama Jeno disebut, seketika pukulan Renjun itu berhenti. Mendadak keadaan hening ketika Renjun mendongak ke arah Jeno yang masih terdiam.

Dengan kasar, Renjun melepaskan kerah baju Taehyun dan langsung berdiri. Pemuda China itu langsung meninju Jeno secepat kilat dan sekuat tenaga sampai perut Jeno membentur ke sudut meja.

Renjun tersenyum sinis menatap Jeno yang meringis memegangi pipinya. Peluh-peluh keringat tercucur dari pelipisnya. Saat Jeno berbalik menatapnya, Renjun terkekeh sinis membuat uap dingin keluar dari mulutnya.

"Lu bener-bener," ucap Renjun berusaha menahan emosinya. "Lo tau gak yang lo pukulin itu siapa?" Suara Renjun kecil. Sangat kecil, sampai-sampai tidak ada yang bisa mendengar itu.

BUGHH

"TAU GAK LO!" Renjun kembali berteriak. "LO GAK PUNYA BELAS KASIHAN APA GIMANA HAH! LO AMNESIA? LO APASIH! BISA-BISANYA LO GAK TAU KALO DIA—"

"Eit? Ada apa ini?" Pak Taehyung tiba-tiba datang membuat atensi seluruh kelas teralihkan. Pak Taehyung melirik jam tangannya sebelum akhirnya kembali berbicara. "Tolong semuanya duduk di bangkunya masing-masing. Sekarang ini sudah masuk jam pelajaran saya, jadi tolong tenang."






































Haii aku kembali setelah gak update satu minggu WKWKWK. Uas udah selesai jadi target aku sekarang buat nyelesaiin work ini. Semoga bisa selesai bulan ini yaw bestie

Dangerous Bully | Lee JenoWhere stories live. Discover now