"Apakah Anda datang untuk melamar posisi ini?" tanya wanita itu ragu.

"Iya." jawab Dom yakin.

Wanita itu kembali memandangi Dom dari atas sampai bawah, lalu dari bawah ke atas. Laki-laki yang menurutnya terlalu maskulin ini datang untuk melamar posisi staff gudang? Terlebih lagi karena insiden pembunuhan beberapa waktu lalu beberapa karyawan yang bekerja di gudang megundurkan diri karena merasa tidak aman.

Dom tidak mengatakan apapun sembari wanita itu menilainya. Ia hanya membiarkan wanita itu berspekulasi sendiri tentangnya.

"Apakah Anda membawa persyaratan yang diminta Sir?" tanya wanita setelah sekian lama menilai Dom.

"Aku membawanya." jawab Dom sambil menunjukkan tas yang dibawanya.

Wanita itu mengangguk singkat, "Sebelah sini Sir," ucapnya sambil berjalan menuju lorong di sebelah kirinya.

Dom segera berjalan mengikuti wanita itu untuk melakukan prosedur pelamaran kerja di tempat ini. Ya dia melamar di Perusahaan Kapal Pesiar milik Matthew.

***

Krystal mengerutkan keningnya ketika seorang gadis di depannya menatapnya sambil tersenyum.

"Kenapa kau tersenyum?" tanya Krystal.

"Untuk menghormatimu tentu saja." jawab gadis itu.

"Katakan padaku, kapan terakhir kali kau bertemu dengan Shawn?" tanya Krystal lagi.

"Aku melihatnya di TV." Jawab gadis itu bersikap biasa.

Krystal masih memicingkan matanya. "Kau tidak bertemu dengannya di kamarmu semalam?" tanya Krystal.

"Tentu saja tidak, memangnya apa yang akan dia lakukan di kamarku malam-malam?" jawab gadis itu sambil terkekeh kecil.

"Hmm... baiklah, sejak kapan kau melihatnya di TV?" tanya Krystal lagi.

"Ayolah, dia adalah seorang aktor, semua orang juga melihatnya di TV," jawab gadis itu menatap Krystal dengan tatapan mengejek.

"Aku akan berpikir seperti itu jika kau tidak mengatakan kalau kau tidur dengannya terakhir kali kita bertemu," balas Krystal tenang.

"Benarkah? Aku mengatakan itu?" gadis itu bertanya dengan ekspresi bingung.

"Jangan mencoba mengelak, aku tau kau mengingatnya." ucap Krystal datar.

"Sungguh jika aku mengalaminya itu akan menjadi hari terbaik di hidupku. Tidur dengannya adalah impian semua orang," ujar gadis itu antusias.

Krystal mengamati gadis itu sebentar sebelum mencatat sesuatu di kertas yang sedari tadi dipegangnya.

"Baiklah, mari kita bicarakan hal lain." ucap Krystal merubah ekspresi wajahnya lebih ramah.

***

"Kondisinya mengalami perubahan ke arah yang lebih positif. Dia tidak menunjukkan delusinya secara sembarangan." ucap Krystal pada wanita paruh baya di depannya.

"Secara sembarangan? Maksud Dokter apa?" tanya wanita itu.

"Iya, karena dia berusaha membohongiku. Tidak menunjukkan gejala delusionalnya seperti biasa di depanku, tapi sebenarnya gangguan itu masih ada." jawab Krystal.

"Benarkah? Apakah itu pertanda baik atau buruk Dok?" tanya wanita itu.

"Secara keseluruhan tentu saja pertanda baik, tapi tidak menutup kemungkinan akan menjadi buruk bila dia tidak berusaha menghilangkan gangguannya. Sejak kapan dia bersikap normal seperti tadi Nyonya?" jawab Krystal sekaligus bertanya.

The Owner of The Psychopath (END)Where stories live. Discover now