4. HEAVY CHOICE (Re-Post)

242K 9.1K 142
                                    

Hai maaf baru sempet update. Aku lagi sibuk sama novel I'm not an Angel yg mau naik cetak. Besok malam kalau sempat aku update lagi. Jadi 2x update :)

Happy reading ^^/

●●●●●

PART 4 • Keputusan Berat

'Aku akan menerima perjodohan ini. Aku akan menikahimu Milky Audrey.'

Milky masih terngiang dengan ucapan Gabriel tadi malam. Gadis itu tidak bisa tidur semalaman, karena selalu saja teringat akan pembicaraannya dengan Gabriel di taman kompleks.

"Maukah kamu menikah denganku?"

Milky menatap tak percaya pada pria yang saat ini tengah duduk di bangku taman sambil menatapnya dengan tatapan serius. Gadis itu benar-benar terkejut. Pria yang ada di hadapannya itu sedang melamarnya. Ingat melamarnya!

"Aku nggak akan memaksamu jika kamu nggak mau," ucap Gabriel mengarahkan tatapannya ke arah lain.

Milky benar-benar dibuat bingung oleh pria itu. "Aku nggak ngerti, sebenarnya apa maumu?" tanya gadis itu heran akan semua ucapan dan kata-kata Dosennya itu.

Gabriel kembali menatap gadis yang masih setia berdiri di hadapannya itu. Gabriel sempat menghela napasnya sebelum kembali berucap.

"Aku nggak bisa mengecewakan Bundaku, dia mau aku menikah denganmu. Aku nggak bisa menolak keinginannya itu, aku terlalu menyayanginya. Apa lagi sepertinya Bunda sangat menyukaimu," ucap Gabriel sambil menatap langit yang penuh dengan bintang, terlihat seulas senyum yang dipaksakan olehnya.

"Jadi aku akan menerima perjodohan ini dan aku akan sungguh-sunggu menikahimu Milky, tapi…." Gabriel menggantungkan kalimatnya. Pria itu kembali menatap Milky yang masih menatapnya dengan serius.

"Tapi apa?"

"Tapi, kalau kamu mau menolak perjodohan ini, aku akan melepasmu. Aku nggak akan memaksamu. Sekarang semua tergantung sama keputusanmu, mau kamu menerimanya atau tidak, aku akan tetap menghormati keputusanmu itu, yang pasti aku nggak bisa menolak permintaan Bundaku untuk menikah denganmu," jelas Gabriel.

"Jadi kamu melimpahkan semua keputusan itu ke dalam tanganku, begitu maksudmu?" Gabriel mengangguk.

"Oh, ini sungguh nggak adil!"

"Maaf…." Hanya kata itulah yang terucap dari bibir Gabriel.

Tubuh Milky lemas, gadis itu duduk di samping Gabriel, ia menghela kasar napasnya. Seharusnya jika Gabriel bisa menolak perjodohan itu Milky bisa sedikit lebih lega, karena ia juga tidak bisa menolak permintaan papanya. Jadi yang bisa diandalkan olehnya saat ini hanyalah pria itu.

Milky berharap Gabriel akan menolak perjodohan itu, tapi nyatanya harapan itu hanya sekedar angan. Dosennya itu malah menerima perjodohan ini dengan sukarela dan yang paling parah, posisi Gabriel saat ini sama seperti dirinya, sama-sama tidak bisa mengecewakan keinginan orangtuanya.

"Kamu pikirkan saja dulu. Aku nggak akan memaksamu untuk menerimanya."

Gabriel menyandarkan punggungnya di bangku taman. Pria itu menengadahkan kepalanya, menatap langit cerah malam ini. Ada seulas senyum yang tersungging di kedua sudut bibir pria itu, senyumannya kali ini berbeda dengan senyumannya yang tadi, kali ini terlihat tanpa paksaan. Bahkan terlihat seperti sebuah senyum kelegaan.

Milky menatap wajah Gabriel yang diterangi cahaya rembulan.

Ternyata dia memang benar-benar tampan. Pantas saja jika dia menjadi idola kampus, tapi bagaimana dengan nasibku jika aku benar-benar akan menikah dengannya? Aku yakin satu kampus pasti akan membunuhku dan memutilasi tubuhku, mencincangnya hingga menjadi partikel-partikel kecil yang nggak kelihatan oleh mata bahkan mungkin hanya bisa dilihat dengan stetoskop.

Marrying the Hot Guy? #Seri1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang