"Jisung, Tante gak percaya kalau kamu bilang Chaera hilang. Kamu kan anaknya suka bercanda. Ini kamu lagi jahilin Tante kan? Chaera pasti ada di sana kan? Coba kasih ke Chaera handphonenya, Tante mau ngomong sama dia."

"Tante Jisoo, Jisung serius Tante. Bahkan tadi tim SAR sudah minta pihak keluarga untuk berdoa yang terbaik karena mustahil Chaera ditemukan dalam keadaan selamat."

"...Jisung."

Minho kemudian ngulurin tangannya, ngasih ke isyarat ke Jisung buat minta handphone nya. Jisung dengan tangan gemeteran ngasihin handphone nya ke Minho.

"Halo Nyonya Jisoo. Saya Lee Minho, salah satu rekan kerja Jisung sekaligus orang yang bertanggung jawab atas keselamatan seluruh pegawai perusahaan termasuk Chaera. Nyonya Jisoo, saya ingin minta maaf karena saya lalai menjaga Putri anda. Nyonya, yang dikatakan oleh keponakan anda sepenuhnya benar. Chaera jatuh ke laut jam 12 malam kemarin."

Teriakan menyakitkan punya Jisoo terdengar. Disusul sama Jisoo yang nangis histeris sambil manggil nama Chaera.

Semua yang ada disana jelas denger. Karena Jisung loudspeaker suaranya.

Suara teriakan menyakitkan punya Jisoo bikin kelima anak manusia yang ada disana ikutan nangis. Bahkan Hyunjin yang bukan siapa siapanya Chaera ikutan nangis.

Chaera anak kesayangan banyak orang. Dan tragisnya mungkin harus kehilangan nyawa karena ditelan ombak.

"Halo, Jisung? Ini Om Seokjin. Jisung, kamu ini beneran? Jelasin kenapa ini bisa terjadi Jisung. Gimana bisa kalian semua lalai menjaga Chaera?" Tanya Seokjin dengan suara gemetaran.

"Kemarin malam setelah serangkaian kegiatan, kami kembali ke hotel. Chaera pingsan setelah berantem sama suaminya. Chaera langsung dibawa ke kamar. Jisung kira Chaera sudah aman. Jadi Jisung sama Chaewon kembali ke kamar masing masing buat istirahat sama beres beres. Ternyata tengah malam Chaera keluar tanpa ngasih tau siapapun dan tanpa ngebawa handphonenya..."

Jisung ngehela pelan nafasnya. Demi apapun Jisung gak siap ngasih tau kelanjutannya ke orangtua Chaera.

"Ada saksi mata yang lihat Chaera didorong dari atas tebing dan jatuh ke laut..."

"HAH?? JATUH KE LAUT??"

"Iya, Om. Chaera jatuh ke laut kemarin jam dua belas malam. Dan sampai sekarang tim SAR masih nyari keberadaan Chaera."

"Oke, Om berangkat ke Bali sekarang."

"Om, ngga usah... Di doakan aja yang terbaik semoga Chaera bisa segera ditemukan. Dalam keadaan hidup ataupun sudah tidak bernyawa. Kita cuma bisa pasrah, Om Seokjin..." Lirih Jisung

Jisung gak bisa bayangin betapa hancurnya perasaan kedua orangtua Chaera saat ini. Dari awal Jisoo udah ngasih tau kalau perasaan Jisoo gak enak. Bahkan awalnya Jisoo gak mengizinkan Chaera ikut, tapi ngelihat anak itu seneng banget pas mau ke Bali, Jisoo akhirnya kasih izin.

Harusnya Jisung sama Chaewon bisa menjaga Chaera dengan baik. Tapi nyatanya mereka berdua lalai. Kesalahan fatal udah mereka lakukan dan sekarang Chaera menghilang. Bahkan mungkin kehilangan nyawa.

"Pak, kalau adek saya ditemukan dalam keadaan ngga bernyawa gimana, Pak? Saya bisa gila Pak Minho. Saya bisa gila." Kata Jisung kemudian nutup wajahnya pake tangan. Badan Jisung gemeteran semua.

"Jisung, semuanya sudah takdir dari Tuhan. Kita sebagai manusia hanya bisa menerima apa yang sudah ditakdirkan. Semua yang terjadi, pasti adalah yang terbaik buat Chaera."

Jisung ngehela nafasnya sekali lagi. Dadanya bener bener kerasa sesak banget. Jisung bahkan udah kesulitan nafas.

Dari kejauhan terlihat Tim SAR menepi ke pinggir pantai. Mereka berkumpul jadi satu dan ngelepas semua atribut keamanan yang dipake.

Disini kelima anak manusia ini udah pasrah sama apapun yang bakal disampaikan sama tim SAR nanti.

Setelah semua atribut selesai dilepas, semua anggota tim SAR jalan kearah Chaewon dengan wajah sedih dan juga pasrah.

"Nyonya Chaewon, kami sudah mencari di sekeliling pantai, bahkan sampai menyelam ke dasar laut. Sudah tiga jam kami mencari keberadaan adik anda." Kata salah satu anggota Tim SAR itu.

Chaewon udah tau apa yang selanjutnya bakal disampaikan. Jadi si sulung keluarga Kim itu gak sanggup ngeluarin sepatah kata apapun. Chaewon cuma bisa megang erat tangan suaminya.

"Nyonya Chaewon, kamu minta maaf..."

Chaewon nutup matanya, nunggu kalimat paling menyakitkan yang bakal keluar dari mulut anggota tim SAR.

"...adik anda tidak ditemukan."

Tbc

Ending tergantung vote kalian ya hihi :)

Marriage Life || Bangchan ✓Where stories live. Discover now