30 | Terusir

628 114 36
                                    

Chaera natap Chan yang lagi tidur. Nafas suaminya itu teratur. Wajahnya juga tenang ketika tidur.

Seminggu setelah sadar dari kritis, kondisi Chan mulai membaik.

Ya walau dia belum ingat sama Chaera. Tapi Chaera gak masalah. Yang penting kondisi Chan sudah stabil.

Dalam seminggu ke belakang Chaera yang terus nemenin Chan. Dia cuma pulang sebentar buat ngambil baju dan bersih bersih.

Chan sendiri gak masalah kalau Chaera terus nemenin dia. Ya meski awalnya menunjukan penolakan karena Chan menganggap Chaera ini orang asing.

Chan sendiri percaya aja kalimat Jihyo kalau Chaera itu asisten nya. Chaera ngikut aja. Biarin dulu situasinya kaya gini. Dia percaya Chan bakal inget sama dia nantinya.

"Om, aku belum kasih tau kalau ada adek."

Chaera berdiri kemudian ngambil tangan Chan dan diletakin di perutnya.

"Disini ada anak Om. Om belum nyapa dia. Aku yakin adek kangen ayahnya."

Chaera nunduk, air matanya kembali netes tapi dengan cepat langsung diusap.

"Ayo cepet inget aku. Kita liat pertumbuhan adek didalem perutku. Saat ini aku sangat membutuhkan Om."

"Hngg..."

Denger suara Chan bikin Chaera langsung letakin tangan Chan yang semula dia genggam.

Chaera gak mau terusir kaya tempo hari. Gara gara Yuna bilang kalo Chaera hamil anaknya Chan. Chan gak percaya, tapi Yuna juga gak nyerah. Yuna bersikeras ngasih tau Chan kalau Chaera hamil anaknya.

Yang kena imbas malah Chaera. Chan berpikir kalau Chaera udah pengaruhi Yuna.

"Saya haus..." Kata Chan pelan.

Chaera segera ngambil gelas berisi air yang ada di meja dekat bangsal. Setelah itu dia bantu Chan minum.

"Ada yang Om butuhin lagi?"

"Saya butuh Jihyo."

Gerakan Chaera berhenti. Dia tersenyum nanar kearah Chan.

Sakit? Oh tidak usah ditanya.

"Dia gak ada disini. Kalau Om butuh sesuatu, Om bisa bilang ke aku." Kata Chaera.

"Kamu ini sebenernya siapa?"

"Kan aku udah bilang, aku Kim Chae—"

"Saya tau nama kamu, tapi bukan itu yang saya maksud."

Chaera natap Chan bingung. Chan mendesah pasrah kemudian ngubah posisinya jadi duduk. Dibantu Chaera tentunya.

"Kenapa tiap hari terus ngerawat saya?" Tanya Chan

"Dimata Om Chan aku ini apa selain orang asing?"

"Jihyo bilang kamu asisten saya. Tapi kelurga saya bilang kamu istri saya. Yang benar yang mana?"

"Aku bundanya anak Om." Jawab Chaera sekenanya.

"Saya mau nikah sama Jihyo."

"Aku enggak nanya."

Agak kesel juga ya lama lama. Yang disebutin  Jihyo melulu.

"Kalau Om gak kenal aku sebagai Chaera, aku mau ngenalin diri sebagai yang lain."

Chaera ngeluarin jepit rambut nya yang dia kasih ke Chan waktu dia masih kecil dulu.

"Om tau ini punya siapa?" Tanya Chaera

"Saya tau. Punya Lala, cinta pertama saya."

"Ini aku, Kak Channie. Aku Lala."

Marriage Life || Bangchan ✓Where stories live. Discover now