49 | Sakit hati terparah

610 113 13
                                    

Jeongin terdiam di ruang tunggu rumah sakit dengan keadaan mengenaskan. Bajunya berlumuran darah. Setelah menemukan Chaera gak berdaya di apartemennya, Jeongin langsung bawa Chaera ke rumah sakit. Kondisinya lumayan parah dan sekarang lagi ditangani dokter didalam.

Jeongin udah ngasih tau Chan tentang kondisi Chaera, tapi chat nya belum dibaca karena Chan lagi ada meeting. Jeongin juga ngechat Chaewon buat ngasih tau orangtua Chaera terkait kondisi Chaera.

"Jeongin?"

Jeongin ngangkat kepalanya pas suara lembut milik Jisoo masuk ke Indra pendengarannya. Jisoo sendiri kaget ngelihat kondisi Jeongin. Bajunya darah semua, matanya memerah karena nangis.

Ngelihat kedatangan Jisoo sama Seokjin, Jeongin sontak duduk bersimpuh di kaki keduanya. Ngerasa bersalah karena telat datang.

"Om, Tante, Jeongin minta maaf... Andai aja Jeongin dateng lebih cepat, kondisi Chara Pasti gak seperti ini. Maafin Jeongin, Jeongin telat nyelametin Chaera..." Kata Jeongin sambil nyatuin tangan didepan dada.

"Bangun, Nak. Jangan begini, kamu ngga salah." Seokjin megang bahu Jeongin. Nyuruh anak itu buat berdiri.

"Kami justru berterimakasih karena kamu udah datang buat nyelametin Chaera. Jangan minta maaf, ini bukan salah kamu." Kata Jisoo sambil ngusap air mata Jeongin.

"Astaga, baju kamu darah semua. Ini, kamu bisa pakai jaket saya dulu. Baju kamu kotor, Jeongin." Kata Seokjin sambil nyodorin jaketnya tapi Jeongin malah gelengin kepalanya.

"Ini gimana kondisi Chaera bisa begini sih? Ada apa Jeongin? Chaera jatuh atau gimana?" Tanya Jisoo

"Saya gak tau, waktu saya dateng kondisi Chaera udah parah. Kepala, wajah, juga lengan terluka. Selain itu, Chaera pendarahan. Saya takut terjadi sesuatu sama janinnya."

Jisoo sama Seokjin langsung kaget. Ternyata kondisinya separah itu.

"Kan Bunda udah bilang, Chaera jangan dibiarin sendirian di apartemen! Ayah malah ngizinin dia sendirian disana. Liat, dia jadi celaka begini." Kata Jisoo

"Bun, Ayah yakin Jeongin jagain Chaera selama ini. Buktinya aja Chaera baik baik aja kan selama ini? Hari ini Jeongin pasti kerja, gak bisa jagain Chera. Anak kamu itu juga gak mau kalau disuruh tinggal sama kita. Kita gak bisa maksa Chaera, kalau dia gak mau. Yang terjadi hari ini diluar prediksi kita, Bunda. Kalau tau hal kaya gini bakal terjadi, Ayah juga mau maksa Chaera buat tinggal sama kita aja."

Jeongin menghela nafasnya. Dia bener bener ngerasa bersalah. Harusnya dia dateng lebih cepat tadi. Tapi Jeongin malah santai santai aja di jalan.

Ada satu hal yang mengganjal di hati Jeongin. Tadi kan dia liat Jihyo jalan gak jauh dari apartemen Chaera. Entahlah, Jeongin gak mau berburuk sangka. Tapi Jeongin juga ada pikiran bahwa Jihyo yang udah ngelakuin semua ini.

Karena luka Chaera janggal. Kalau di kepala dan pendarahan, masih masuk akal. Mungkin aja Chaera jatuh terus kepalanya kejedot tembok atau ujung meja. Tapi lengan sama wajahnya ada luka goresan cukup panjang. Kan gak mungkin Chaera melukai dirinya sendiri.

Jeongin jadi bingung mau gimana. Mau nuduh Jihyo tapi buktinya gak kuat.

Cklek.

Dokter Eunwoo keluar dari ruangan. Dengan wajah yang khawatir, Dokter Eunwoo ngelepas stetoskop nya kemudian digantung di lehernya.

"Dengan kelurga pasien atas nama Chaera?" 

"Kami berdua orangtuanya dokter. Bagaimana kondisi putri kami?" Tanya Seokjin dengan raut wajah super khawatirnya.

"Lukanya tidak serius. Tapi tetap membutuhkan jahitan di sayatan bagian lengan. Putri anda masih belum sadar. Hanya saja, kami minta maaf..." Dokter menghela nafas sebentar.

Marriage Life || Bangchan ✓Where stories live. Discover now