Gue berdiri di balkon hotel sambil menatap pemandangan kota Tokyo yang tertutup salju.
Indah banget dan begitu menenangkan.
Walau gue sebenernya agak kecewa karena gak bisa liat bunga sakura, tapi pemandangan musim dingin di Tokyo lumayan juga.
Tangan gue masih megang segelas teh hangat. Ya jelas buat menghangatkan diri karena disini dingin banget.
Tiba tiba ada sebuah tangan melingkar di pinggang gue, tangan Om Chan.
Dia meluk gue erat sambil letakin dagu nya di pundak gue.
"Masuk yuk, disini dingin." Katanya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Om, aku mau jalan jalan."
"I'll follow you wherever you go."
"Aku mau ke kuil sensoji."
Om Chan ngelepas pelukannya kemudian nepuk kepala gue pelan.
"Mandi dulu, jangan lama lama dandan nya."
"Siap, Om!"
•••
Chaera natap takjub bangunan megah di depan nya itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kuil Sensoji adalah kuil yang didirikan pada abad ke 6. Kuil yang juga disebut sebagai kuil kannon asakusa ini terletak di salah satu kawasan ibu kota bernama Asakusa.
Ada sebuah gerbang yang menyambut kedatangan Chan dan Chaera di kuil Sensoji bernama Kaminarimon atau gerbang halilintar.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Chaera dan Chan jalan jalan disekitar kuil, gak lupa buat ngefoto setiap momen mereka.
Pertama, Chan sama Chaera berhenti Osuisha dahulu.
Osuisha adalah sebuah tempat dimana Chan sama Chaera harus singgah sebelum memasuki aula utama kuil.
Di dalam Osuisha, ada sebuah kolam dengan patung naga (ryushinzo) yang ngeluarin air dari mulutnya.
