28 | Sadar dari kritis

702 117 22
                                    

Chan POV.

Gue membuka mata ketika merasa ada angin sepoi sepoi menerpa kulit gue.

Gue menatap sekeliling. Tempat ini sangat indah, tapi begitu asing.

Gue ada dimana?

Gue mengucek sebentar mata gue. Gue menyadari bahwa gue sedang ada di dibawah pohon rindang.

Gue berdiri dan mulai menyusuri jalan sekitar. Gak ada orang disini. Cuma gue.

Tempat ini juga seperti tak berujung. Hanya ada taman indah yang terbentang luas.

Gue berhenti melangkah. Mulai bingung.

"Sebenernya ini dimana?"

Gue mencoba mengingat ingat kenapa gue bisa ada disini. Tapi hasilnya nihil, gue enggak ingat apapun.

Suara gemericik air mulai gue dengar. Sepertinya ada sungai disekitar sini.

Kaki gue kembali melangkah mencari sumber suara. Tak lama kemudian di sisi kanan gue ada sebuah sungai. Indah sekali.

 Indah sekali

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

"Kakak!!"

Gue memutar badan. Menemukan dua anak laki laki yang sepertinya kembar sedang lari larian menghampiri gue.

"Kakak mau kemana?" Tanya salah satu dari mereka.

"Gue gak tau. Ini tempat apa? Kenapa gue disini? Gue pengen pulang."

Dua anak itu bertatapan sebentar kemudian tertawa cekikikan.

"Ayo ikut. Kami tunjukin jalan pulang."

Dua anak yang entah siapa ini menggandeng tangan gue entah kemana. Pokoknya menjauh dari tempat yang tadi.

Perasaan gak enak dan gak nyaman mulai melingkupi gue.

"Kakak harus lewati salah satu jembatan itu. Baru setelah itu, Kakak bisa pulang."

Gue menatap bingung dua jembatan didepan. Kalau gue salah milih, selamanya gue akan terjebak disini.

Tempat ini bagus dan bikin gue nyaman, tapi gue gak mau ada disini.

"Ayo cepetan sebelum matahari mulai tenggelam." Mereka berdua mendorong dorong badan gue.

"Ini gue harus lewat yang mana?"

"Sana."

Dua anak itu menunjuk dua arah yang berbeda.

Gue memijit pangkal hidung sebentar dan natal mereka.

"Jangan bercanda kalian berdua. Gue harus cepet cepet pulang. Yang bener yang mana?" Tanya gue.

"Jembatan yang kanan." Yang lebih tinggi menjawab duluan.

"Enggak, Harry bohong. Yang benar jembatan yang kiri."

Marriage Life || Bangchan ✓Där berättelser lever. Upptäck nu