Erlangga 19

7K 231 26
                                    

Maap nih ceritanya terbengkalai hhi... jujur, nulis cerita ini tuh butuh tenaga ekstra dan mikirin gimana supaya cerita ini tuh biar bisa feel nya tuh dapet. anw jangan lupa buat suport cerita aku yang lain ya! thnk u♡♡♡

Erlangga berjalan dengan langkah berdentum menuju sebuah rumah yang nampak sunyi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Erlangga berjalan dengan langkah berdentum menuju sebuah rumah yang nampak sunyi.

Erlangga membuka pintu rumah itu dengan kencang dan berjalan cepat menuju kamar di lantai dua.

Erlangga lagi lagi membanting pintu di hadapannya.

Di dalam sudah ada Fricila yang tengah duduk santai di atas ranjang.

Erlangga berjalan menghampiri Fricila lantas menampar Fricila dengan kencang.

Erlangga mencengkram rahang milik Fricila, "berenti bersikap bodoh Fricila!" tekan Erlangga.

Fricila terkekeh dengan ujung bibir yang mengeluarkan darah, "sebenarnya kamu bicara pada siapa? aku? atau dirimu sendiri?"

Erlangga menggertak kan gigi nya, "Berhenti bersikap lancang sebelum aku membunuh anak mu!" ancam Erlangga.

Fricila lagi-lagi terkekeh, "Silahkan. bunuh anak ku. tapi jangan berharap kamu bisa melihat ku lagi di dunia ini!" ancam balik Fricila.

Erlangga menghempaskan wajah Fricila membuat wajah Fricila terpaling.

"Jangan pernah berani lagi untuk kabur dari rumah ini! atau kau akan menyesalinya!" ucap Erlangga dengan tangan yang menunjuk wajah Fricila.

Erlangga membalikan tubuhnya hendak pergi, namun suara Fricil kemnali terdengar membuat langkah Erlangga terhenti.

"Kamu memang egois. kamu pria bajingan yang hanya bisa mengandalkan tahta dan hartamu!"

"bahkan kamu membuat dua wanita tersakiti! kamu sepasang ibu dan anak begitu jauh!"

"kamu memang biadab Erlangga!!"

Erlangga mencengkram tangannya sendiri saat mendengar tangisan pilu Fricila yang begitu menyayat hatinya.

Erlangga mengaku jika ia egois. Ya, Erlangga begitu egois karena mencintai dua wanita sekaligus dan membuat dua wanita tidak bersalah itu tersakiti.

Tapi apa daya? Erlangga hanya manusia biasa dimana ia tidak bisa memilih dimana hati ia akan berlabuh.

Jangan kan memilih, Erlangga bahkan bisa menaruh hati pada dua wanita sekaligus.

Kirana. Cinta pertamanya yang membuat Erlangga enggan berjauhan dengan wanita itu. wanita yang sejak kecil terus bersamanya.

Ketakutan di mata Kirana seakan membuat Erlangga terus menerus terpikat kepada wanita itu.

Mata bulat, pipi berisi dan tubuh yang ringkih membuat Erlangga semakin hari semakin mencintai wanita itu.

Dan Fricila. Cinta terakhirnya yang ia temui tepat saat sekolah menengah pertama.

Entah kapan Erlangga menyadari jika ia mencintai Fricila, yang jelas, ia memiliki Fricila seutuhnya saat mereka lulus sekolah menengah Atas.

Fricila mulai takut dan jengah dengan sikap posessive milik Erlangga. Perlahan lahan semuanya mulai terungkap. ya, Fricila mebgetahui jika Erlangga sudah menikah dan menyekap seorang wanita di dalam mansion miliknya.

Fricila ingin lari dari cengkraman Erlangga. Namun, Erlangga menggunakan tahta dan uang nya untuk menahan Fricila pergi darinya.

Erlangga membalik kan tubuhnya dan berdiri di hadapan Fricila, "kamu fikir aku ingin seperti ini hah?! tidak! aku benci di posisi ini!"

"aku benci dimana aku mencintai dua wanita sekaligus! tapi apa aku bisa memilih?! tidak!" bentak Erlangga.

Fricila hanya bisa menangis seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Erlangga memilih untuk keluar dari kamar itu meninggalkan Fricila yang masih menangis tanpa henti.

🌺🌺🌺

Kirana mengelus rambut Jesslyn dengan senyuman manisnya.

Kirana sudah lebih baik dan perawat memberikan Jesslyn kepadanya.

Jesslyn sudah bisa tengkurap walaupun terkadang Jesslyn menangis karena pengap.

"Apa kamu bahagia disana tanpa bunda? jangan pernah membuat mereka kesal ya? bunda takut kamu di pukul seperti bunda.." ucap Kirana dengan nada lirih nya.

Jesslyn mengusap pipi kirana seakan tahu jika Kirana sedang sedih. Kirana yang di perlakukan seperti itu melempar senyumannya.

"Jadi anak yang baik dan pintar ya? jangan jadi seperti bunda. bunda akan memperjuangkan kehidupan kamu." ucap Kirana di akhiri dengan kecupan di kening Jesslyn.

Di sisi lain, Erlangga tengah mendengar ucapan Kirana di balik pintu.

Entah apa yang di fikirkan Erlangga, ia menghela nafas nya dan pergi dari sana.

🌺🌺🌺

gimana sama part ini? maaf ya kalau pendek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

gimana sama part ini? maaf ya kalau pendek. kalau ada ide pasti aku langsung buat ko^^ jangan lupa spam koment biar aku makin semangat buat cerita nya^^ thnk u yang udah baca♡♡

Erlangga (17+) ENDWhere stories live. Discover now