Erlangga 17

10.2K 297 26
                                    

ngeliat keantusiasan kalian di part kemarin ngebuat mood nulis aku bener bener melambung tinggi. thank u kalian♡ jangan lupa follow acc istagram @qwerstuqe biar nanti dapet info seputar cerita aku!♡

btw, aku buat word baru yang judulnya 'UNCONDITIONAL LOVE' yang suka genre sekolah wajib mampir! bukan cuman genre sekolah doang, ada misteri nya juga lho!

Dan jadwal up di perbarui!

Erlangga: Senin
Maxwill: Rabu
Unconditional Love: Jum'at

Kirana menggosok lengan atas nya yang terusap lembut oleh angin sore hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kirana menggosok lengan atas nya yang terusap lembut oleh angin sore hari.

Sudah hampir empat hari, Kirana tidak di berikan waktu untuk bertemu dengan Jesslyn.

Kirana tentu sedih.

Ia rindu anak nya.

Ceklek..

Kirana menuruni bangku nya lantas berlari memasuki kamar. ia berfikir, itu pengasuh yang mengantarkan Jesslyn. ternyata ia salah.

Erlangga.

"huh? apa kamu menyambut ku?" tanya Erlangga dengan gelak tawanya.

Kirana hanya terdiam.

Erlangga berjalan menghampiri Kirana, "apakah kamu merindukan ku?" tanya Erlangga seraya mengelus pelan pipi halus milik Kirana.

kirana tidak menjawab. ia hanya diam.

Erlangga terkekeh.

Erlangga merebahkan tubuh nya di ranjang belakang tubuh Kirana.

"pekerjaan di kantor membuat ku muak. tapi kenapa, melihat mu membuat rasa lelah ku menguap begitu saja?"

Kirana menatap datar Erlangga. Apakah itu sebuah guyonan? atau sebuah gombalan?

Kirana hendak kembali ke balkon, namun tangannya di cekal oleh Erlangga yang menatap nya dengan tatapan lapar.

"give me a mass pussy."

🌺🌺🌺

Kirana terbangun dari tidurnya. Ia meringis merasakan kemaluan nya yang nyeri.

Kirana menatap ranjang di samping nya yang sudah kosong. Kirana menyelimuti tubuh nya yang tidak tertutup oleh sehelai benang pun.

"kenapa aku yang harus di posisi ini?" lirih Kirana.

Ia sungguh meratapi kehidupan nya yang malang. Bahkan, ia berfikir, kebahagiaan tidak pernah hinggap di kehidupan nya.

Kecuali kebahagiaan dua tahun bersama dengan Sebastian.

"Jesslyn? apa kamu baik-baik saja?"

Kirana merindukan anak nya yang sudah empat hari tidak ia lihat.

Keji nya Erlangga bahkan sampai membatasi aktifitas kebersamaan seorang ibu dan Anak.

Pintu tiba-tiba di buka menunjukan sang perawat beserta dengan Jesslyn di pangkuannya.

Kirana duduk di ranjang nya dengan senyuman antusias nya.

Tanpa berbicara apapun, Perawat itu memberikan Jesslyn kepada Kirana dan meninggalkan mereka berdua.

Kirana menitik kan air matanya saat melihat wajah Jesslyn yang nampak tersenyum lebar dengan tangan yang meraba wajah Kirana.

"Apa kamu baik-baik saja tanpa bunda?" tanya Kirana dengan nada lirih nya.

Jesslyn tetap tersenyum dengan tangan yang terus menepuk-nepuk pipi Kirana.

Kirana tersenyum, "setidak nya, bunda punya alasan untuk tetap hidup. yaitu kamu," lanjut Kirana dengan senyuman manisnya.

Sedangkan di sisi lain, Erlangga tengah duduk di ruangannya. lebih tepat nya, tengah berhadapan dengan Fricila.

Fricila menghela nafas nya, "lepaskan Kirana atau lepaskan aku, Erlangga."

Erlangga tergelak, "Aku tidak bisa memilih Fricila. Antara cinta pertama ku, atau cinta terakhir ku."

Fricila menggeram marah. Fricila melihat sebuah cermin di atas meja.

Fricila menjatuhkan cermin itu dan mengambil potongan besar lantas menekannya ke arah pergelangan tangannya.

"ceraikan aku, atau lepaskan Kirana."

Erlangga menunjukan wajah menantangnya, "silahkan. potong saja pergelangan tangan mu dan aku, akan membunuh anak mu. Gavin."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Erlangga (17+) ENDWhere stories live. Discover now