Erlangga 15 ( [17+] Night of destruction )

37.3K 338 9
                                    

jangan lupa follow account instagram @qwerstuqe karena jika ada info apapun, akan di bicarakan disana. setiap hari akan ada spoiler untuk cerita yang aku buat!!

selamat membaca!!!

Kirana mendekap tubuh Jesslyn

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Kirana mendekap tubuh Jesslyn. Ingatannya kembali mengingat kepada Sebastian.

Kirana menitik kan air matanya.

"aku janji bakalan jaga Jesslyn..." lirih Kirana

Kirana fikir, jika Sebastian tidak memilih nya untuk menjadi istri, mungkin Sebastian tidak akan berakhir tragis seperti ini.

Tapi Kirana bersyukur karena ia pernah menghabiskan waktu yang cukup panjang bersama Sebastian.

Ceklek..

Kirana mengeratkan pelukannya kepada Jesslyn saat Erlangga masuk kedalam kamar itu.

"berikan anak itu kepada asisten," titah Erlangga.

Jelas Kirana menolak dengan gelengan kuat nya, "biarkan Jesslyn bersama ku! kamu tidak punya hak memisahkan aku bersama dengan Jesslyn!" cerca Kirana.

Erlangga terkekeh melihat keberanian Kirana. Bertahun tahun hidup bersama Kirana yang pendiam, membuat Erlangga cukup kaget melihat Kirana yang berani seperti ini.

Dengan cepat, Erlangga menajam kan penglihatannya ke arah Kirana, "berikan atau ku bunuh bayi itu," ancam Erlangga.

Merasa tidak punya pilihan lain, Kirana memberikan Jesslyn kepada Asisten yang langsung membawanya keluar.

"setelah ini, apa mau mu?" tanya Kirana dengan tatapan tajam nya.

Erlangg sedikit terkekeh, "jangan seperti itu, Kirana. suami mu akan sedih karena istri nya begitu pembangkang sekarang,"

"jangan pernah bawa bawa suami ku di dalam ucapan mu! dia terlalu baik dan suci untuk di bicarakan iblis seperti mu!" desis Kirana.

Erlangga tergelak melihat wajah Kirana yang merah padam karena emosi.

"sebenarnya apa mau mu hah!?" teriak Kirana.

Erlangga yang tadinya berdiri di ambang pintu akhirnya berjalan mendekati Kirana.

Erlangga berdiri di samping ranjang yang Kirana tempati.

"kamu." jawab Erlangga dengan nada pelan nya.

Kirana menajam kan matanya. Saat hendak mengeluarkan sumpah sarapah nya, mulut Kirana tiba-tiba saja di sumpal oleh mulut tebal milik Erlangga.

Mata Kirana terbelalak. Kirana memberontak dengan cara memukul mukul punggung Erlangga. Namun itu tidak berbuah hasil.

Erlangga melepaskan ciuman nya. Kamar itu begitu sunyi, hanya menyisakan suara deru nafas Kirana yang tersegal.

"Kita akan melakukan sesuatu yang menyenangkan malam ini, Kirana." bisik Erlangga.

Erlangga (17+) ENDKde žijí příběhy. Začni objevovat