Erlangga 9 ( After detention )

8.7K 321 9
                                    

n: mohon koreksi jika ada kesalahan dalam penulisan. author masih pemula, jadi harap di maklum.

Selamat membaca!♡

Erlangga membanting tubuh Kirana ke atas ranjang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Erlangga membanting tubuh Kirana ke atas ranjang. Kirana hanya bisa beringsut mundur dengan tangisannya.

Erlangga yang semakin di buat geram akhirnya mencengkram rahang Kirana, "Nampak nya, kamu akan benar-benar jadi gadis pembangkang Kirana." desis Erlangga.

"Erlangga... a-aku mohon, jangan hukum aku," tangis Kirana pecah saat itu juga.

"Jika kamu tidak di hukum, kamu tidak akan pernah menyesali nya. Sekarang, ayo hadapi hukuman mu."

Erlangga menuruni ranjang dan membawa sebuah benda yang Kirana takuti.

"j-jangan..." lirih Kirana.

Itu adalah cambuk yang selalu menemani hukuman hukuman berat Kirana.

"Ayo kirana. kita mulai."

🌺🌺🌺

Erlangga menatap tubuh Kirana yang terbujur kaku di atas brankan rumah sakit.

Setelah selesai dengan hukuman nya, Kirana kehilangan kesadarannya dengan tubuh yang di penuhi luka dan lebam.

Erlangga memanggil dokter yang di khususkan untuk keluarga Erlangga. Namun karena peralatan yang terbatas dan keadaan Kirana yang semakin parah, Dokter tersebut menganjurkan untuk Kirana di bawa ke rumah sakit saja.

Dan berakhirlah di sini. Kirana yang harus di rawat inap karena luka luka parah nya, dan Erlangga yang bahkan tidak sedikit pun menyesal atas tindakannya.

"Jangan terlalu keras pada dia, Erlangga." peringat Gea kepada anak sematawayang nya itu.

"Dia tidak akan pernah menyesali nya jika tidak di beri hukuman,"

Gea menghela nafas nya, "Belajar dari apa yang terjadi pada ayah mu, Erlangga." peringat Gea.

"Aku bukan ayah. Aku Erlangga yang tidak akan pernah mengikuti jejak pria brengsek itu," desis Erlangga.

Erlangga memang sedikit sensitif tentang apa yang di bicarakan sang ibu.

Masalalu keluarga nya yang suram membuat Erlangga terpaksa membenci sang ayah karena menurutnya, ayah nya begitu brensek.

Terlebih dari itu, apa yang di lakukan Erlangga sekarang, adalah perilaku ayah nya dulu. bukan kah itu sama? sama sama brengsek.

"Ibu akan pergi, jaga Kirana dengan baik." ucap Gea.

Gea mengambil tas nya lantas pergi dari ruangan itu meninggalkan Erlangga bersama dengan Kirana yang masih belum sadarkan diri juga.

Erlangga (17+) ENDWhere stories live. Discover now