Erlangga 4 ( World )

15.5K 514 6
                                    

n: mohon koreksi jika ada kesalahan dalam penulisan. author masih pemula, jadi harap di maklum.

Selamat membaca!♡

Kirana menatap buku buku nya dengan binar bahagia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kirana menatap buku buku nya dengan binar bahagia. Ia benar-benar tidak menyangka, akan mendapatkan ijin dari Erlangga. Setelah sekian lama menunggu.

Kirana sebenar nya loncat kelas. Menyamai angkatannya dengan Cicilia atas permintaan Erlangga.

Sebenarnya ada beberapa syarat yang di ajukan Erlangga, seperti ;
-jangan dekat dengan lawan jenis
-pulang tepat waktu
-tidak ada kerja kelompok, jikalau ada, harus di lakukan di rumah Erlangga
-berangkat dan pulang harus di antar oleh supir atau Erlangga

Kirana tidak keberatan karena syarat yang di berikan Erlangga, sedikit manusiawi.

Hari ini Kirana berangkat dengan di antar oleh Erlangga yang sekalian berangkat bekerja.

"Ingat aturan yang aku berikan, Kirana." tegas Erlangga saat keduanya sudah masuk kedalam mobil.

Kirana hanya mengangguk kecil dengan kepala tertunduk.

Mobil lamorghini hitam itu melaju cepat membelah jalanan kota new york yang mulai padat di pagi hari.

Sekitar dua puluh menit akhirnya mobil itu terparkir manis di tempat parkir new york.

Sepanjang perjalanan, Kirana tidak bisa berhenti berdecak kagum melihat gedung-gedung tinggi dan orang-orang yang super sibuk.

Erlangga dan Kirana berjalan memasuki area universitas yang sudah di padati oleh mahasiswa.

Sepanjang perjalanan, Erlangga berjalan memeluk pinggang Kirana. Tubuh itu nampak seperti sudah di takdirkan bersama, Erlangga yang tinggi dengan badan profesional, sedangkan Kirana dengan tinggi yang hanya sebatas dada Erlangga dengan tubuh yang kecil.

Keduanya memasuki ruangan sang pengurus universitas.

"Jika ada apa-apa, hubungi saya," pinta Erlangga kepada pria di hadapannya selaku pengurus universitas itu.

"Baik," patuh pria itu sambil membungkuk kan badannya.

Erlangga mengelus rambut Kirana, "aku sudah memberimu izin untuk bebas, Kirana. jangan membuat ku menyesali keputusan ku," ujar Erlangga.

Kirana hanya menangguk kecil.

Erlangga mendekatkan bibir nya ke telinga Kirana, "Ingat batasan mu, aku selalu mengintai mu," ucap Erlangga dengan suara deep voice nya.

Kirana hanya mengangguk patuh.

🌺🌺🌺

Saat jam istirahat, Kirana makan bersama Cicilia di kantin.

"Aku bener-bener gak nyangka, kamu bisa dapet ijin dari Erlangga," pekik Cicilia kegirangan.

Kirana tersenyum, "Iya, aku juga," balas Kirana.

"Yaudah, aku mau pesen makanan. kamu mau makan apa?" tanya Cicilia.

"Aku ingin makan oatmilk saja," jawab Kirana yang di angguki Cicilia.

Cicilia mulai pergi meninggalkan Kirana menuju stand yang berjajar di kantin tersebut.

"Woe, jangan duduk disini elah, ini udah jadi tempat gw,"

Kirana mendongak kan kepala ny melihat empat orang pria yang berdiri di hadapannya.

"Kenapa lo bengong woy!!" teriak salah satu dari mereka sambil menggebrak meja yang Kirana duduki.

Tubuh Kirana sedikit bergetar ketakutan, "M-maaf, aku tid-tidak tahu," setelah berucap seperti itu, Kirana bangkit dari duduk nya.

"Ada apa ini?" tanya Cicilia yang baru saja datang dengan nampan nya.

"Oh pantesan, seenak nya. ternyata antek-antek nya orang kaya," kekeh pria yang Cicilia ketahui bernama Kenan.

Cicilia mengerlingkan matanya malas, "Jangan ganggu Kirana." tekan Cicilia lantas hendak pergi bersama dengan Kirana.

Namun Kenan kembali membuka suara, "Kenapa? emang gue bakalan takut sama orang kaya kalian?" tantang Kenan.

Cicilia membalik kan tubuh nya menatap Kenan dengan pandangan datar nya, "Gausah cari masalah,"

Kenan terkekeh meremehkan, lantas duduk di bangku yang sempat Kirana tempati, "Iya deh, gue gak berani macem-macem, nanti gue di drop out dari kampus," tawa Kenan.

Cicilia hendak berjalan menghampiri Kenan, tapi Kirana menghentikannya, "Cicilia, aku takut, kita pergi aja," bisik Kirana dengan nada lirih nya.

"Bian! jaga tuh anggota pengecut lo itu! jangan sampai gue suruh orang gue buat obrak abrik bascamp kalian!" peringat Cicilia kepada pria yang sejak tadi hanya diam; Bian.

Setelah itu, Cicilia menarik Kirana untuk pergi dari sana.

🌺🌺🌺

Erlangga menunggu Kirana di tempat parkir.

Tak lama kemudian, Kirana datang dengan kepala tertunduk menghampiri Erlangga yang tengah menunggu nya di luar mobil.

"Masuk," suruh Erlangga yang segera i lakukan oleh Kirana.

Sepanjang perjalanan, hanya suara kendaraan yang terdengar. Kirana fokus memandang pemandangan kota sedangkan Erlangga fokus menyetir.

---

Kini Kirana dan Erlangga tengah duduk di atas ranjang dengan posisi Kirana duduk di pangkuan Erlangga.

"Apakah sulit?" tanya Erlangga bermaksud bertanya tentang kuliah Kirana.

"Tidak, Cicilia selalu membantu ku ketika aku kesusahan," jawab Kirana yang masih menundukan kepala nya.

"Aku mendengar seseorang mengganggu mu saat di kantin. Siapa dia?"

Kirana menggeleng kan kepala nya cepat, "Aku dengar dari Cicilia, mereka memang seperti itu, dan aku malah menempati meja yang selalu mereka gunakan membuat mereka sedikit marah," jawab Kirana.

"Jika mereka mengganggu kenyamanan mu lagi, aku akan mengeluarkan mereka." ujar Erlangga.

Kirana hanya mengangguk kecil.

Itulah Erlangga. Ia menggunakan segala kuasanya untuk melindungi sesosok yang ia cintai.

Bahkan ia tidak akan segan segan membunuh siapa saja yang mengganggu kenyamanan gadis nya.

Bahkan ia tidak akan segan segan membunuh siapa saja yang mengganggu kenyamanan gadis nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Erlangga (17+) ENDWhere stories live. Discover now