Erlangga 6 ( A Cogniction )

10.7K 412 11
                                    

n: mohon koreksi jika ada kesalahan dalam penulisan. author masih pemula, jadi harap di maklum.

Selamat membaca!♡

Setelah menghabiskan waktu beberapa jam untuk mendengarkan dosen, Kirana memutuskan untuk makan di caffe samping kampus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah menghabiskan waktu beberapa jam untuk mendengarkan dosen, Kirana memutuskan untuk makan di caffe samping kampus.

Kirana menatap jalanan sore hari yang sedikit ramai. Entahlah, mood Kirana tiba-tiba saja down.

Tanpa alasan.

Setelah menghabiskan makanan nya, Kirana duduk di bangku samping caffe. Menunggu jemputannya.

Tidak lama, sebuah mobil terparkir i hadapan Kirana.

Seorang pria ber jas hitam menghampiri Kirana lantas membungkuk kan tubuh nya sebgai penghormatan.

"Selamat sore nona, saya di tugaskan oleh tuan Erlangga untuk menjemput anda," ujar pria bernama maxwill itu.

Kirana hanya mengangguk kecil lantas memasuki mobil itu.

Mobil itu berjalan dengan kecepatan sedang. Jalanan yang sedikit macet, terpaksa membuat mobil itu mengantri bersama mobil yang lainnya.

Namun, pandangan Kirana teraarah pada sebuah mobil yang terparkir di sebuah caffe.

Tapi, bukan mobil itu yang membuat Kirana memperhatikannya.

Tapi, Erlangga yang baru saja keluar dari mobil itu bersama wanita kemarin yang datang ke kantor Erlangga.

Maxwill yang melihat Kirana menatap jalan, ia mengikuti arah pandangan Kirana.

Saat melihat atasannya berjalan berdua bersama wanita lain, Maxwill menyuruh supir di samping ny untuk putar jalan dan memilih jalan lain.

Kirana hanya terdiam.

Fikiran fikiran aneh bertebaran di kepala nya.

Terbiasa bersama dengan Erlangga selama belasan tahun membuat Kirana seakan enggan melihat pria itu bersama wanita lain.

Maxwill membuka hand phone nya lantas mengirim kan pesan kepada Erlangga.

'nona kirana melihat anda bersama dengan fricila, tuan.'

🌺🌺🌺

Kirana berbaring di atas ranjang.

Setelah pulang dari kampus, Kirana segera membersihkan tubuhnya. Ia benar-benar kelelahan hari ini. Padahal, tidak ada aktifitas lebih.

"Siapa wanita yang bersama Erlangga tadi?" monolog Kirana dengan suara pelan namun lirih.

"Pasti hanya teman," jawab nya sendiri, dengan nada yakin.

Namun wajah Kirana kembali nampak murung, kala ia tidak bisa menghapus fikiran-fikiran buruk itu.

"hapus jauh-jauh fikiran buruk mu itu, Kirana!"

Erlangga (17+) ENDWhere stories live. Discover now