Epilog

2.4K 105 3
                                    

"Cantik banget sih..."

Ara memandang ke dalam cermin. Ia yang baru selesai dirias tersenyum melihat sosok yang berdiri di belakangnya.

"Akhirnya kita berdua sold out juga ya hahaha..."

Tyas, sahabatnya, bela-belain terbang dari Jakarta demi menghadiri pernikahannya. Sayang sang suami tak bisa ikut. Ada urusan perusahaan yang mendesak, katanya. Tetapi lelaki itu berusaha menggantikannya dengan kado pernikahan yang nilainya lumayan bikin ternganga. Jadi karena Mico telah memberinya sahabat baik dan kado pernikahan mewah, Ara lumayan bisa memaafkan ketidakhadiran pria itu.

"Akhirnya hari ini datang juga ya..." Kata Ida yang masuk ke kamarnya bersama Selvi. Mereka berdua terlihat cantik mengenakan kebaya yang seragam dengan Tyas.

"Hari pernikahanku?" Tanya Ara.

"Bukan." Jawab Selvi.

"Hari bubarnya Tim Sukses Ara-Donny." Sambung Ida

Ara tertawa geli.

"Jadi itu grup masih hidup?"

"Kan udah dibilangin. Sesuai mottonya, enggak bakal bubar sebelum sampai pelaminan."

"Tim sukses apa?" Tanya Tyas tak mengerti.

"Tim Sukses Ara-Donny." Ulang Selvi. "Jadi awalnya kan..." Dengan antusias Selvi dan Farida bercerita mengenai latar belakang grup mereka. Semuanya tertawa. Ara juga. Bahagia sekaligus terharu mengenang naik-turun hubungannya dengan Donny.

"Memanglah ko ini, Ra...Ra... Mesti pake tim sukses dulu baru mau kawin." Nopi yang sudah sejak tadi berada di kamar Ara pun turut menimpali.

"Tahu gini kan dari dulu kubuatkan Tim Sukses Ara-Rijal biar kelen dua jadi kawin." Ara mendelikkan matanya mendengar ucapan Serik. Temannya itu sepupu Rijal. Oleh karena itu selain Mamak (sebelum membelot ke Donny), Serik juga merupakan pendukung Rijal garis keras.

"Masih jaman ko ungkit-ungkit soal Rijal, Rik? Biarkanlah dia tenang di sisinya. Di sisi isterinya maksudnya..." Nopi buru-buru menambahkan kalimat terakhir sebelum dimarahi temannya. Berbeda dengan Serik, Nopi bukan-pendukung Rijal garis keras. Saat Rijal sedang berada di masa kejayaannya, Nopi satu-satunya tempat Ara berlindung dari serangan Serik dan Mamak.

"Hush recok kali kelen semua. Udah mau mulai tu..." Protes Susi yang baru balik ke kamar Ara.

"Aku deg-deg an," kata Ara saat mereka mendengarkan prosesi ijab kabul akan segera dimulai.

"Deg-deg an buat nanti malam, Ra?" Tanya Nopi.

"Donny kan udah menduda beberapa tahun, Ra. Siap-siap aja bakal rroooaarrr...!" Sambung Ida. Kedua tangannya juga turut memeragakan gerakan harimau mengaum.

Sahabat-sahabat sialannya ini! Bukannya menenangkan, mereka malah terus-terusan menggodanya.

"Ra, ayo..." Uwak Atik memanggilnya ke luar kamar setelah ijab kabul selesai.

Ara bangkit dan mengikuti adik ibunya itu dengan turut disertai sahabat-sahabatnya di belakang. Mereka mendudukkannya di sebelah Donny. Gugup, Ara tersenyum pada Donny yang juga sedang tersenyum lebar ke arahnya.

Suaminya.

Dengan tangan bergetar Ara menandatangani buku nikahnya. Akhirnya. Setelah hampir tiga puluh tujuh tahun menanti, hari ini akhirnya tiba juga.

Akhirnya ia sudah bukan perawan tua lagi.

Tamat

The Spinster's World (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang