09- Danau

21 5 0
                                    

~Selamat Membaca~

"Kesepian adalah penyakit paling mematikan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kesepian adalah penyakit paling mematikan."

~Akasa Vanka Zantara~

☆*---🕊️---*☆

Jihan membereskan rumahnya sebelum berangkat kerja ke restoran. Awalnya wanita tersebut hanya suka memasak sampai terlintas untuk merintis usaha dan terbilang sukses karena berhasil meraih bintang lima. Iseng-iseng yang berujung Jaya rupanya.

Kamar anak gadisnya kini pun sudah terlihat rapi. "Ok! Sekarang tinggal yang Akasa lagi"

Wanita tersebut berlalu menuju kamar Akasa yang di sebelah kemudian memutar knop pintunya. Mata Jihan langsung menangkap sebuah pemandangan abstrak dengan baju yang berserakan serta kasur yang porak-poranda.

"Dasar anak cowok," keluhnya dan lalu bekerja.

Jihan memulai dari bagian kasur. Menyusun kembali bantal dan selimut Akasa tak lupa juga dengan boneka nigt fieury hitam kesayangan anak lelakinya itu.

Wanita tersebut terkekeh ringan saat memegang boneka naga hitam yang Akasa panggil dengan nama toothles itu. Benda tersebut adalah hadiah ulang tahun dari nenek mereka yang telah meninggal ketika berumur tujuh tahun. Ajisai pun juga punya tapi miliknya berwarna putih.

"Toothles diem di sini, ya?" ujar Jihan menaruh boneka tersebut kembali.

Dirinya lalu bangkit kemudian beralih pada meja belajar sang anak. Akasa adalah tipe orang yang belajar mengandalkan insting dan do'a. Jihan sangat kenal hal tersebut jadi dia tidak terkejut lagi melihat meja milik Akasa yang lebih rapi daripada Ajisai.

"Coba liat lacinya"

Saat ia membuka, dahi wanita tersebut nampak mengkerut melihat sesuatu yang ada di dalam sana. "Obat?"

Ya, sebuah botol berisi obat. Jihan punya kenalan yang ahli dalam ilmu farmasi. Dan dilihat dari bentuknya, pil-pil itu seperti obat pereda nyeri yang biasa dikonsumsi untuk sakit kepala atau semacamnya.

"Aka baik-baik aja? Nanti aku tanyalah kalo dia udah pulang," ucapnya bermonolog, menyimpan obat itu kembali dan pergi bekerja.

☆*---🕊️---*☆

Langit biru membentang luas dengan terik matahari yang amat tak begitu menyengat. Udara segar tanpa adanya polutan serta semilir suara kicauan burung di tengah hutan menambah nuasa damai membuat mereka yang didalam tenda masih terlelap dengan sangat nyaman.

Angels Like You [On Going]Where stories live. Discover now