" Iya. " Jawab Jeno.

Jevandra tiba tiba mendangak dan melihat ke lantai dua, membuat keempat remaja itu langsung bersembunyi, membalikkan badannya dan duduk di lantai yang dingin, dengan punggung mereka yang menempel dengan dinding yang di atasnya terdapat kaca yang tadi untuk mereka mengintip ke bawah 

Haikal menoleh kearah Jeno.

" Dia liat engga sih tadi? " Tanya Haikal, Jeno menggeleng tak yakin.

Suara dering ponsel dari salah satu remaja itu berbunyi, membuat mereka sontak langsung menoleh ke sumber suara dimana suara dering ponsel itu berasal.

Jeno, pemilik ponsel itu juga terkejut ketika ponselnya mendadak berbunyi, ia segera mengeluarkan ponselnya dan mematikan sambungan telpon tersebut, bahkan ia mematikan daya ponselnya.

Mereka berempat serentak langsung bangkit dari duduknya ketika mendengar suara deru mesin mobil yang menyala, lalu Ardan yang posisinya dekat dengan jendela sedikit mengintip kembali.

" Lu lupa matiin hape? " Tanya Ardan, menoleh ke Jeno.

" Iya, sumpah baru inget " Jeno menjawab, wajahnya menampilkan ekspresi tidak enak.

" Udah pergi juga sih mereka, kalau mereka sadap hape lu, titik terakhir emang di sini, mereka lacak lu " Ucap Ardan.

" Udah pergi beneran tapi, Dan? " Jeno bertanya memastikan

" Udah kok, aman kayanya "

Mereka turun ke lantai bawah, di pertengahan anak tangga Jeno memberhentikan langkahnya, remaja itu sedikit melongok untuk melihat bahwa folding gate bengkel Aldi benar benar sudah tertutup, dan memastikan bahwa hanya ada Aldi di bawah.

" Bang, aman? " Jeno bertanya, membuat Aldi mengangguk, dan menyuruh mereka untuk mendekat.

" Mereka engga asing gw kaya pernah liat tapi lupa, mereka nyariin lu Jen btw. "  Ucap Aldi

" Kenal Jeffrey Alexander Robinson engga bang? " Tanya Dewa, lalu mendudukan dirinya di atas motor besarnya.

" Kenal, yang punya perusahaan pencakar langit itu kan? Kejamnya bukan maen anjir keluarga mereka "

" Mereka bodyguardnya bang " Celetuk Ardan tiba tiba membuat Aldi yang sedang menegak minuman dingin sedikit tersedak.

" Bohong ya lu! "

" Ya Allah bang, bener anjir, ngapain gw bohong "

Aldi terdiam sejenak untuk mengingat semua yang di lakukan beberapa orang berbaju hitam tadi, yang terus menanyakan keberadaan Jevano, Jevano dan Jevano.

" Owh iya anjir beneran! Gw tadi ngeliat kaya chips di tangan mereka! " Ucap Aldi yang masih tak percaya.

" Wah lu pada mainnya bahaya ah! Gw engga mau ikutan kalau menyangkut sama Jeffrey Jeffrey ini! Serem cok anjing! " 

" Engga bang elah, yang meyangkut mah Jeno noh " Ucap Ardan menunjuk Jeno dengan dagunya.

" Iya anjir sih Jeno! Tadi mereka nyariin lu anjir, ada masalah apaan lu sama Jeffrey? " Aldi beralih ke Jeno lalu bertanya kepada pemuda itu. 

Jevano WilliamWhere stories live. Discover now