PART 35. LAGI-LAGI DIHANCURKAN

Start from the beginning
                                    

“Kalau penyebab lo ngelakuin ini hanya masalah kesalapahaman, kita masih bisa bicarain baik-baik, jangan sampai ini semua buat lo nyesel kaya gue! “ ujar Digta menatap orang itu memperingati.

“Tindakan lo saat ini akan membawa dampak yang besar, jadi gue mohon berhenti. Lo bisa ngomong sama gue tanpa harus nyakitin cewek yang gue sayang!” pinta Digta memohon.

Aurin terkejut dengan pengakuan Digta didepannya. Kesadaran gadis itu memang sudah perlahan kembali sejak orang yang menculiknya bersikap kasar padanya, bahkan dahinya sekarang berdarah akibat pukulan balok yang beberapa menit lalu ia dapatkan.

Digta menarik napasnya. “Jangan bikin semua orang kecewa sama lo, bilang ke gue apa masalahnya---”

“Dia gak berhak buat bahagia!” orang itu memotong ucapan Digta. Sorot kebencian itu semakin menjadi-jadi saat ia menatap Aurin.

“Asal lo tau keluarga gue hancur gara-gara dia! Ibu bapak gue semuanya mati gara-gara si Yoga sialan!” tambah orang itu penuh emosi.

Digta terkejut mendengarnya. Apalagi Aurin yang kini merasakan jantungnya seakan berhenti berdetak saat mendengar fakta tak terduga itu.

“Gue gak pernah sudi ngeliat dia masih baik-baik aja disaat dia udah ngehancurin keluarga gue. Gue muak! dan Yoga juga harus bisa ngerasain gimana sakitnya kehilangan orang yang dia sayang!” Orang itu menatap tajam Aurin.

Digta menghela napas napas berat. Cowok itu menoleh ke arah Aurin yang masih mematung tak percaya. Kini Digta mulai maju mendekat ke arah si penjahat.

Cowok itu menganggap ini semua tidak benar. Ia masih ingin menyelesaikannya dengan kepala yang dingin tanpa harus saling bertarung, ia juga tidak mau orang di depannya ini menyesal.

“Tenang, kita masih..”

Bugh!

Orang itu tiba-tiba menendang Digta sangat keras, lalu menarik kerah Digta kasar. Menatapnya tajam tanda peringatan. “Gue bilang jangan ikut campur!”

Digta membalas. Tinjuan keras dia layangkan ke perut cowok di depannya tak kalah bringas. “Setidaknya gue nggak sebrengsek lo yang malah nyakitin perempuan, banci!” ujarnya tajam.

Perkelahianpun tak dapat dihindari. Keduanya dengan kasar saling membalas pukulan satu sama lain berusaha untuk saling melumpuhkan.

Orang itu dengan senjata tajamnya, sementara Digta hanya dengan kedua tangan kosongnya.

Tak pelik juga saat ini Digta cukup kelelahan karena harus melawan orang itu yang nyatanya punya seni bela diri sekelas Eza dan Althar. Jaket dan lengannya pun kini sudah bersimbah darah karena orang itu melukai dirinya dengan pisau yang berkilat tajam.

“Gue selalu benci dengan orang-orang pengganggu kaya lo!” Mata orang itu berkilat marah, tangannya terus memutar-mutar pisaunya dengan seringai menyeramkan terpatri diwajahnya.

Cowok itu benar-benar seperti seorang pembunuh berdarah dingin.

Beberapa menit kemudian napas Digta mulai tersenggal, tenaganya sudah hampir habis karena terus berkelahi. Meski begitu cowok itu tetap ada di dekat Aurin yang kini sudah menangis sejadi-jadinya sekalipun tak ada yang bisa dia suarakan.

EZAQUEL [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now