[00]

299 16 3
                                    

Happy Reading🥀

𝓐𝓬𝓬𝓲𝓼𝓶𝓾𝓼 ; 𝓽𝓱𝓮 𝓪𝓬𝓽 𝓸𝓯 𝓯𝓮𝓲𝓰𝓷𝓲𝓷𝓰 𝓭𝓲𝓼𝓲𝓷𝓽𝓮𝓻𝓮𝓼𝓽 𝓲𝓷 𝓼𝓸𝓶𝓮𝓸𝓷𝓮 𝓸𝓻 𝓼𝓸𝓶𝓮𝓽𝓱𝓲𝓷𝓰 𝔀𝓱𝓲𝓵𝓮 𝓪𝓬𝓽𝓾𝓪𝓵𝓵𝔂 𝓭𝓮𝓼𝓲𝓻𝓲𝓷𝓰 𝓲𝓽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝓐𝓬𝓬𝓲𝓼𝓶𝓾𝓼 ; 𝓽𝓱𝓮 𝓪𝓬𝓽 𝓸𝓯 𝓯𝓮𝓲𝓰𝓷𝓲𝓷𝓰 𝓭𝓲𝓼𝓲𝓷𝓽𝓮𝓻𝓮𝓼𝓽 𝓲𝓷 𝓼𝓸𝓶𝓮𝓸𝓷𝓮 𝓸𝓻 𝓼𝓸𝓶𝓮𝓽𝓱𝓲𝓷𝓰 𝔀𝓱𝓲𝓵𝓮 𝓪𝓬𝓽𝓾𝓪𝓵𝓵𝔂 𝓭𝓮𝓼𝓲𝓻𝓲𝓷𝓰 𝓲𝓽.

Langit hari ini nampak tidak begitu cerah, awan kelabu menutupi beberapa sisi langit, beberapa kali juga terdengar suara ringan petir yang menjadi tanda bahwa awan telah siap untuk menumpahkan air. Dan, benar saja, kurang dari lima detik, tetes demi tetes air hujan turun bergerombol untuk kemudian turun dengan deras, memaksa para manusia untuk berdiam mencari tempat teduh, meski tidak sedikit juga dari mereka yang memaksa menembus hujan, tidak peduli tubuh mereka basah diguyur hujan.

Rumah sakit umum ini tidak pernah lenggang setiap harinya. Entah dipenuhi pasien umum ataupun pasien dengan fasilitas jaminan kesehatan. Bahkan, pukul empat sore, poliklinik masih dipenuhi pasien yang memang memilih dokter sore sekitar pukul lima sampai tujuh malam.

" Kayaknya besok-besok gue harus bawa minum dua liter deh, bawa satu liter gak cukup nih " Satu meja di bagian pojok kantin ini ditempati oleh tiga orang di antaranya dua wanita dan satu lelaki. Satu wanita di antara mereka mengenakan seragam yang berbeda dari dua temannya.

Kara, wanita dengan pakaian yang berbeda, mengenakan baju batik coklat berlengan panjang dengan outer snelli berlengan pendek. Sementara wanita lain yang duduk di samping Kara adalah Karina, salah seorang suster yang shift nya baru saja selesai pukul empat sore ini bersamaan dengan Yasa, bruder yang duduk di hadapan Kara dan Karina.

" Apa gak beser lo minum sekali teguk bisa habis tiga perempat botol gitu? " Tanya Yasa merespon Karina yang menghabiskan 0,75 liter air dalam sekali teguk.

" Ya pasti beser lah namanya juga minum banyak dan ginjal berfungsi baik. Tapi gimana lagi, gue haus, di station juga enggak ada AC, kipas angin mati. " Jelas Karina yang mendapat anggukan paham dari Yasa, sementara Kara hanya diam tidak begitu mempedulikan Karina ataupun Yasa.

" Hari ini kayaknya gue pulang sekitar jam 10 atau jam 11 malem, gue juga enggak bisa ikut makan malem sama-sama. " Atensi Kara berpaling mendengar suara tersebut, tiga lelaki berjalan mendekat dan mengambil posisi duduk di meja kosong, di depan meja yang Kara tempati.

" Kenapa lagi? " Saut lelaki lain di antara mereka.

" Pagi tadi, gue dapet pasien Apendisitis Akut, gue udah bilang seandainya kamar rawat penuh, mungkin operasi gue undur selama dua sampai empat minggu ke depan. Tapi, pasiennya nolak, karena selain dia sering perdarahan, dia juga sekolah tingkat akhir dan menjelang try out juga ujian praktik, yaudah, gue putusin untuk siapin kamar rawat kosong dan jadwal operasi cito malam ini setelah isya. "
" Cek darah dulu? Rontgen paru-paru? "
" Jam lima nanti pasien dateng, ya abis tanda tangan kalau wali pasien setuju sama baik-buruknya operasi, langsung ke lab paling, abis itu rontgen "

ACCISMUS.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang