Pelangi🌈

1.3K 125 5
                                    

PLAY>>Pelangi(HIVI!)

°°°

Kuingin cinta hadir untuk selamanya
Bukan hanyalah, untuk sementara
Menyapa dan hilang
Terbit tenggelam bagai pelangi
Yang indahnya hanya sesaat
'Tuk kulihat dia mewarnai hari

•°•

Seorang gadis bernama harin ini tengah tersenyum senang kala laki-laki yang disukai nya mengajaknya untuk pulang bersama.

Dirinya tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini, sudah hampir 1 tahun dia memendam perasaan kepada kakak kelasnya yang bernama Devan, namun baru kali ini perasaannya ter-notice.

Sudah ribuan surat dia tulis setiap harinya kemudian dimasukan kedalam loker milik pemuda itu, namun belum ada satupun surat yang terbalas.

Tapi tidak apa apa. Yang penting sekarang Devan sudah tahu jika harin ada dan hidup di dunia sebagai orang yang menyukainya.

"Rin! ayok balik."

Harin menoleh kearah sahabatnya sambil tersenyum senang yang mana membuat sahabatnya bingung.

"Kenapa senyum-senyum gitu?"

"Gue mau balik bareng kak Devan, Na." Gadis bernama lengkap Hanna Marissa itu terkejut dengan ucapan Harin.

Gimana mungkin kakak kelas bernama Devan ini mengajak sahabat nya pulang bareng, sedangkan berdekatan dengan harin saja dia ogah ogahan.

"Yang bener?" Harin hanya mengangguk kemudian berdiri sambil menenteng tasnya.

"Yaudah gue nyari kak Devan dulu ya, bay!"

Hanna mengangguk kaku, masih tidak percaya dengan ucapan Harin.

•••

Harin berlari kearah Devan yang sedang berdiri di dekat motornya sambil memainkan handphone.

"Kak."

Devan tersenyum kearah Harin kemudian mengambil helm dan menyerahkan nya kepada gadis itu.

"Nih, pake." Harin tersenyum kemudian memakai helm itu dengan wajah yang masih tersenyum lebar sembari menatap Devan.

"Udah senyum mulu. Gak pegel apa?"

"Wajah nya kak Devan bikin bibir aku gak bisa berhenti tersenyum." Kata harin memasang senyuman terbaiknya. Devan terkekeh kemudian mencolek ujung hidung harin.

"Bisa aja."

"Hehe.."

"Udah, ayok naik! hati-hati naik nya!" Ucap Devan ketika melihat harin yang terlihat agak kesusahan menaiki motor sport nya yang cukup tinggi.

"Iya kak. Tinggi banget motornya." Harin berpegangan pada bahu Devan agar memudahkan nya untuk naik keatas motor.

"Udah kak."

𝐎𝐮𝐫 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 ||𝐋𝐤|| Where stories live. Discover now