Chairmate

1.2K 182 1
                                    

Sudah terhitung sekitar 15 Menit ujian pertama di mulai dan selama itu berkali kali rose harus menahan emosi kala gio dengan sengaja terus mengganggu dirinya mengerjakan soal.

Dimulai dari gio yang dengan sengaja menyenggol tangannya ketika sedang menulis yang membuat kertas jawabannya tercoret.

Kemudian kaki gio yang tidak bisa berhenti menggoyang goyangkan pijakan meja yang membuat meja tempat mereka menulis bergetar.

Dan masih banyak lagi gangguan setan dari gio yang berhasil membuat nya serasa ingin berbuat yang tidak-tidak kepada pemuda bantet tersebut.

Rose benar-benar dibuat pusing dengan soal soal yang ada di kertas ujiannya,vditambah lagi gangguan gio yang membuatnya semakin frustasi.

Rose mengalihkan pandangannya kearah Rennatha yang terlihat adem ayem mengerjakan soal dengan Raffa yang juga sedang fokus di sebelahnya.

"Ros, setelah ditinggal gue kok Lo makin cantik, sih?" Rose memejamkan mata menahan emosi kala mendengar ucapan gio. Ingin rasanya dia bertukar tempat duduk dengan siapapun asalkan jangan dengan cowo di sebelahnya ini.

"Bisa diem ga Lo!!"Ucapnya penuh penekanan sambil menatap tajam kearah gio.

"Gabisa."Balas pemuda itu santai.

"Gue cuman mau ngerjain soal-soal ini dengan tenang, bisa Lo diem sebentar?" Gio mengangguk kemudian mengalihkan pandangannya kearah kertas yang ada di depannya.

"Nah gitu dong dari tadi! apa susahnya sih diem." Rose kemudian melanjutkan mengisi lembar soalnya yang baru terisi sedikit itu.

•••

Ternyata satu bangku dengan Raffa tidak seburuk yang Rennatha pikirkan, terbukti dari msnit pertama ujian di mulai sampai saat ini Raffa belum ada tanda-tanda akan mengganggunya.

Tidak seperti gio yang terlihat terus mengganggu Rose, Rennatha juga sadar kalo rose beberapa kali menengok kearahnya namun rennatha sengaja tidak membalasnya.

"Udah belum?"Rennatha terkejut mendengar suara Raffa yang tiba-tiba bertanya padanya.

"Hah?" Rennatha yang belum konek, menatap pemuda itu dengan wajah bingungnya.

"Ngerjain nya udah belum?" Kata Raffa mengulangi perkataan sambil menatap kearah rennatha yang masih cengo.

"Ahh..belum, kak." Ucapnya seraya menunduk membuka soal-soal yang belum ia kerjakan.

"Mau di bantuin?" Rennatha menoleh sebentar kemudian kembali mengalihkan pandangannya dari wajah Raffa yang terlihat sangat tampan jika dilihat dari jarak sedekat ini.

"Gausah kak, makasih." Tolak Rennatha halus.

Raffa kemudian mengalihkan pandangannya kearah gio yang sedang fokus mengerjakan. Tumben sekali pemuda itu serius ujian, biasanya dia gapernah serius kalo belajar, sekiranya itu yang ada di pikiran Raffa saat melihat sahabatnya yang tiba-tiba tekun.

Raffa kembali melihat kearah Rennatha yang sedang membereskan peralatan tulisnya.

"Udah?"

"Udah, kak." Kata Rennatha sambil tersenyum kearah Raffa. Gadis itu tersenyum semata-mata karena tidak ingin di cap sebagai adik kelas yang songong karena bersikap tidak sopan kepada senior.

𝐎𝐮𝐫 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 ||𝐋𝐤|| Where stories live. Discover now