Trouble maker[End]

1.4K 147 1
                                    

"Lo salah paham, El!" Kata Fauzan usai mendengar cerita tentang alasan mengapa  gadis di hadapannya ini menjauhinya sejak satu tahun yang lalu.

"Gue punya mata ya! dan gue liat semuanya.  Lo emang batalin janji kita buat jalan sama salsa!" Tekan lisa sambil menatap Fauzan sengit.

"Gue gak jalan sama salsa!" Balas Fauzan dengan kukuhnya.

"Lo naik motor berdua sama dia!!"

Suasana semakin panas usai Lisa berteriak, kini semua penghuni kelas menatap kearah dua sejoli yang tengah berdebat itu. Mereka tahu jika Fauzan dan Lisa dahulu pernah menjadi sepasang kekasih, namun entah kenapa tiba tiba mereka saling berjauhan satu sama lain.

"Iya, tapi bukan buat jalan-jalan!" Kata Fauzan sedikit mengurangi intonasi suaranya.

"Terus!"

"Kita mau ke cafe tempat buat kumpulan. Anggota yang lain udah pada pergi, tinggal gue sama salsa doang yang masih di sekolah." Kata Fauzan menjelaskan sembari menatap Lisa penuh keyakinan. Berharap gadis di hadapannya itu mau mengerti.

Lagi lagi masalah kumpulan OSIS, hah..sudah malas jika berurusan dengan organisasi itu. Lisa merotasikan matanya malas, "Kumpulan Mulu yang di jadiin alesan. Yang lain kek." Sindir Lisa menatap malas. Fauzan menghela nafas kemudian menatap Lisa dengan pandangan yang lebih lembut.

"Emang gitu keadaan nya, El."

"Yaudahl."

"Sekarang udah jelas kan? kamu cuman salah paham selama setahun ini. Kadi gak ada alasan lagi dong buat kamu jauhin aku?" Lisa hanya diam tak menjawab perkataan Fauzan.

Lagi dirinya bingung, kenapa Fauzan ngerubah panggilan nya jadi aku kamu perasaan tadi masih Lo gue.

"Oke, gue gak akan marah-marah lagi sama Lo."

Fauzan tersenyum mendengar hal itu, kemudian mengambil kedua tangan Lisa dan menggenggamnya.

"Jadi kita balikan?" Tanya Fauzan penuh harapan.

"Buat apa?" Dahi Fauzan berkerut tak mengerti.

"Maksudnya?"

"Ya buat apa balikan kalo hal yang sama bakal keulang lagi. Hal yang bikin gue ngajauhin Lo selain Lo ngebohongin gue dan juga salsa adalah Lo yang gak pernah ada waktu buat gue. Bahkan buat sekedar jalan-jalan bareng aja ga ada! walau satu hari aja. Karena OSIS udah jadi prioritas utama lo."

Fauzan tertegun sejenak,vdirinya merasa tertampar akan ungkapan Lisa yang selama ini gadisnya pendam. Dirinya baru sadar jika ia terlalu mementingkan organisasi nya sehingga secara tidak sadar mengabaikan kekasihnya sendiri.

Fauzan merasa gagal menjadi kekasih yang baik selama ini, pantas saja Lisa menjauhi nya selama setahun lamanya.

"Maaf El, aku udah jadi pacar yang buruk buat kamu." Kata Fauzan melirih sembari menundukkan kepala.

Lisa merasa iba melihat keadaan Fauzan saat ini, perlahan tangannya mulai mengangkat kepala Fauzan yang semula tertunduk.

"Udah gue maafin kok, tapi gue gamau dianggurin lagi, Pau.." Kata Lisa pelan.

"Gabakal El. Mulai bulan depan aku udah turun jabatan, dan aku udah gak jadi anggota osis lagi. Masa kerja aku udah selesai bulan ini, jadi gak ada alesan lagi buat aku nganggurin kamu. Kamu mau jalan-jalan kapanpun bakal aku temenin. Jadi--kamu mau balikan?"tanya Fauzan sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

Lisa tersenyum kemudian menautkan jari kelingkingnya miliknya dengan jari kelingking Fauzan.

"Mau." Fauzan tersenyum sambil menggoyang goyangkan tangannya dan juga tangan Lisa.

𝐎𝐮𝐫 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 ||𝐋𝐤|| Where stories live. Discover now