Chapter 7

70.8K 10.6K 324
                                    

Happy Reading💕

°°°

Arsaka Gilang Vriendra.

Dia adalah protagonis pria pertama. Tapi bukan protagonis pria utama. Cowok paranoid yang sangat gampang tersinggung. Sangat jarang berbicara. Jika ia berbicara lima kata pun, menjadi sangat langka.

Arsa mempunyai geng motor bernama Garrevra beranggotakan lima orang. Rayna baru menyadari, keempat cogan yang berkenalan dengannya tadi pagi merupakan anggota geng yang di ketuai Arsa.

Pantes aja, mereka memanggil Arsa dengan 'Bos'.

Garrevra adalah inisial atau singkatan dari nama kelima orang tersebut. G--Gavino, A--Arsaka, R--Ryan, Re--no, dan Vra--Vraka. Mereka membuat geng itu ketika kelas X, dan sudah setahun lebih geng itu berdiri. Tentu saja, seantreo sekolah tahu siapa mereka. Garrevra adalah satu-satunya geng motor terkenal yang di miliki sekolah Aquilastar high scool. Sekolah Rayna sekarang.

Semua protagonis sama. Mereka mempunyai hidup suram, dan paranoid. Mereka hidup di lingkaran atas, namun sama sekali tidak bahagia. Bagi mereka, keluarga sendiri merupakan penghancur hidup mereka sendiri. Sedari kecil, mereka harus mengorbankan masa kecil untuk menjadi penerus marga, dan perusahaan mereka masing-masing.

Namun, ada tambahan masalah yang berbeda-beda yang membuat hati mereka gelap.

Arsa menganggap geng yang ia dan teman-temannya buat, tempat Arsa pulang. Walaupun ia sangat paranoid, tapi ia juga sangat mempercayai dan menghargai ke empat temannya.

Ketika Arsa bertemu dengan Emira, hidupnya sedikit tercerahkan. Di dalam novel, mereka bertemu di luar sekolah. Saat itu, Arsa di kejar banyak musuh gengnya. Ia terpisah dengan yang lain. Emira yang tidak sengaja melihat perkejaran itu, mengenali Arsa dan membantunya. Emira membantu Arsa saat tepojokkan untuk memasuki mobilnya. Dan Arsa yang memang terdesak, menyembunyikan motornya di sembarang tempat dan menerima bantuan Emira.

Karena rasa terima kasih, Arsa selalu membantu Emira dalam hal apapun. Semakin hari semakin dekat. Semakin lama, Arsa Menyadari, bahwa sikapnya lebih lembut ketika bersama Emira, bahwa dia selalu ingin bertemu dengannya, Arsa selalu merindukannya. Dan ia menyadari bahwa dia mencintai Emira.

"Adek gue keren banget, bisa jinakin dia,"monolog Rayna seraya mengangguk-ngangguk.

Ia terlalu banyak melamun, tidak menyadari perhatian orang lain semakin banyak. Karena, ada lima cowok yang menuju ke mejanya.

Rayna memasukan bakso kecil ke mulutnya. Ia merasa ada yang salah, karena kantin yang ramai serasa senyap. Saat mengangkat kepalanya, ia langsung bertemu sepasang netra hitam yang merupakan mata orang yang sedari tadi Rayna lamunkan.

Rayna langsung tersedak bakso di mulutnya,"Uhuk! Uhuk!"

Gavino langsung menghampirinya dan menepuk punggungnya. Sedangkan Reno mengambilkan Rayna es yang ada di meja.

"Lo kalo makan pelan-pelan!"tegur Gavino dengan tangan yang masih menepuk punggungnya hati-hati.

Wajah Rayna memerah seakan menangis. Bakso kecil yang belum sempat di kunyah, langsung keluar karena tepukan Gavino.

Rayna menerima es yang di sodorkan Reno dan meminumnya dengan rakus.

"Hah, Alhamdulillah Ya Allah, gue belum mati,"gumam Rayna yang masih di dengar.

Rayna Transmigrasi ✓ [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now