Jam 8 pagi ini seharusnya dua remaja yang tidak lain Algra dan Naya sudah di sekolah, namun karena ada banyak sekali hal yang aneh dan tidak terduga membuat keduanya masih ada di kamar. Hal aneh dan tidak terduga yang dimaksud adalah Naya yang tiba-tiba saja emosian tak terkendali ketika melihat wajah Algra. Sederhananya, kalau biasanya Naya senang dimanjakan Algra, kini tidak, gadis itu malah menolak secara terang-terangan dan cenderung kasar.

Kenapa begitu?

"LAIN KALI, GUE NGGAK MAU DI CIUM TANPA IZIN!" sungut Naya pada Algra yang sedari tadi duduk meringkuk di sudut ruangan karena agak ngeri dengan amukan Naya.

"Tapi kan-"

Mata pemilik inisial NZD itu menyorot tajam, tangannya mengecak di pinggang seperti hendak memangsa seseorang. "STTT... NGGAK ADA YANG BOLEH NGOMONG KECUALI GUE, NGERTI?!"

Ampun bos, galak sekali Anda.

Satu manusia tersenyum kaku. Kenapa istrinya ini, pikir manusia berjenis kelamin laki-laki tersebut. Biasanya Naya fun-fun saja dengan kebiasaannya yang seringkali menciumi tanpa izin. Lalu kenapa sekarang dipermasalahkan?

"Iy-"

"Gue bilang diem, Gra!" sela Naya membuat Algra spontan menutup mulut dengan dua tangan. Sangat lucu kalau dibayangkan.

Perempuan yang pagi ini kelihatan sangat aneh itu kemudian berjalan mendekati akuarium yang ditempati Cupang. Ditariknya kursi dekat meja yang ditempati akuarium itu. Selanjutnya ia duduk, memangku tangan di meja dan memandangi ikan berwarna dominan biru yang berenang kesana-kemari.

Mendamaikan sekali si Cupang ketimbang Algra yang sangat-sangat menyebalkan pagi ini, pikir Naya entah kenapa.

Melihat Naya sibuk dengan Cupang, Algra berdiri meninggalkan sudut ruangan, berjalan perlahan hingga mencapai posisi dibelakang si istri. "Dengan sekresek bunga rupa-rupa warnanya dan semburan air keran PDAM yang nunggak empat bulan, enyahlah engkau dari segenap jiwa raga my wife!" tuturnya dibuat seperti Mbah dukun yang sedang membaca mantra. Tak lupa dua tangannya menangkup kepala Naya, istilahnya mendalami peran.

"Lepasin!" Naya meronta dan tanpa usaha berlebihan Algra melepaskan tangannya dari kepalanya.

Atas perbuatan Algra yang tidak mengenakkan tersebut, Naya berdiri angkuh di depan sang suami. "LO KIRA GUE KERASUKAN, HAH?!" bentaknya.

"G-gue-"

Hoekkk

Perkataan Algra kembali terpotong. Kali ini bukan karena Naya menyela, melainkan karena gadis itu tiba-tiba mual dan berlari ngictrit ke kamar mandi. Di dalam sana, istri Algra itu mengeluarkan isi perut yang sebenarnya mengganggu sedari subuh tadi.

"Are you okay, babe?" tanya Algra yang tubuhnya masih diluar pintu kamar mandi, hanya kepalanya saja yang nongol ke dalam.

Hoekkk

Dirasa ini bukan waktunya untuk takut dengan kemarahan Naya, Algra masuk. Membantu merilekskan tubuh istrinya adalah kegiatan yang dilakukan Algra sekarang. Ia memijat tengkuk, kepala serta menahan rambut si gadis agar tidak terkena muntahan.

"Gra, gue hamil nih pasti," adu Naya setelah selesai dengan urusannya. Tubuhnya yang lemas memaksanya tunduk saat Algra memeluknya.

"Dari gejalanya sih iya, Nay. Gue mikirnya juga ke sana." Laki-laki itu tak berhenti mengusap punggung dan kepala sang istri yang sedang tidak berdaya karena sebagian besar isi perutnya sudah dimuntahkan.

Naya merenggangkan pelukan lalu mendongak, menatap Algra sendu. "Kalo gue hamil gimana, Gra?" tanyanya polos. Tampak secercah kepanikan yang menghiasi matanya.

ALGRAFIWhere stories live. Discover now