AKSALEYA•21:Timezone

1.7K 206 28
                                    

-Saturday Night-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Saturday Night-

---------

Di koridor kelas sebelas kini para gadis tengah menemani Caleya menunggu kekasih gadis itu menjemputnya.

“Jadi kan sha?” tanya Emili pada Nafisha.

“Jadi.”

Caleya lantas menoleh saat telinganya tidak sengaja mendengar pembicaraan kedua sahabatnya itu.

“Mau kemana?” Caleya menampilkan raut wajah penasaran. Ponsel yang sebelumnya tengah menampilkan permainan Cooking Mama ia acuhkan begitu saja.

Pertanyaan Caleya membuat Kara yang juga akan ikut serta bersama kedua sahabatnya seketika merutuk di tempat.

“Eum... Enggak kemana-mana kok, kita cuma mau main kerumah Fisha,” dalih Kara.

“IKUT!!” spontan Caleya dan Arabelle berseru bersama.

Belum sempat ada yang menjawab, suara berat menginterupsi dari belakang kelima gadis itu. “Ikut kemana?”

Mereka semua menoleh serempak, mereka membelalakkan matanya begitu mengetahui siapa orang tersebut.

Dengan ragu Caleya melangkah kearah Aksa. “Aksa. Caca gak pulang bareng ya.”

Why?”

“Mau kemana, hm?” Pertanyaannya memang tertuju pada Caleya, tapi tatapan Aksa seolah tertuju kearah para sahabat gadis itu.

Menyadari gelagat Aksa, Emili spontan menepuk pelan jidatnya sendiri. Kenapa tadi harus kedengeran si bocil aishh...

“Caca mau ikut mereka ke rumah Fisha,” ujar Caleya secara tidak langsung gadis itu kembali meminta ijin.

“Gue gak yakin dah mereka bener-bener cuma ke rumah Fisha aja,” celetuk Devan.

"If you know. You know," timpal Kenzie membuat ketiga adik kelasnya semakin merasa terpojok.

Mereka sepertinya paham sekali tabiat para sahabat Caleya, tidak akan betah berada hanya disatu tempat saja.

Nafisha menatap Devan geram, gadis itu mengkode Devan lewat tatapan matanya. Tetapi justru yang Devan lakukan hanya membuang muka kearah lain.

“Arabelle.”

Delvin mengalungkan tangannya pada pundak Arabelle kemudian mengelus lembut rambut belakang gadis itu.

“Jawab jujur. Mereka mau kemana?” tanya Delvin serius.

Arabelle menatap bingung keempat sahabatnya, kemudian menggeleng beberapa kali. “I don’t know.”

“Gue mau Girlstime,” ungkap Kara cuek. Tangannya bergerak membenarkan tas berwarna soft blue di punggungnya.

Saat hendak melangkah pergi, sebuah tangan mencekal pergelangan tangan Kara. Membuat gadis itu kembali diam di tempat.

AKSALEYA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang