AKSALEYA•13:Kelakuan Aksa

2.1K 217 76
                                    

Hallo!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo!!

------

Aksa. Laki-laki itu baru saja pulang dari acara launching distro Schrecklich yang di pegang Devan dan Kenzie. Kini ia tengah bersantai di ruang keluarga sendirian.

“Eh Al, mau kemana?” tanya Aksa. Melihat Alisha hendak melewati ruang keluarga.

“Dapur,” jawab Alisha singkat.

“Ngapain?” tanya Alisha. Begitu ia sampai di dapur, ternyata Aksa ada di belakangnya.

“Kamu mau buat apa?”

“Kepo.”

“Ett, ngapain kamu ambil mie instan Al?” tanya Aksa saat melihat adiknya hendak mengambil makanan cepat saji itu dari lemari dapur atas.

Alisha menoleh, kemudian memutar bola mata malas. “Ya mau di masaklah.”

“Gak boleh Al, gak baik lho makan mie terus,” sela Aksa, kini laki-laki itu sudah berdiri di samping Alisha.

Menghiraukan ucapan sang kakak, Alisha kembali melanjutkan kegiatannya.

“Al. Sini Abang aja yang makan.” Aksa terus menguntit kemana perginya sang adik. Misinya kali ini menggagalkan acara makan Alisha.

Adik perempuan Aksa itu mengambil duduk di meja makan. Setelah itu disusul Aksa duduk di hadapannya.

Meja makan itu jadi dipenuhi perdebatan keduanya.

“Bang Aksa Ethan Shaquille Hunt! Alisha laper. Jangan ganggu Al makan!” geram Alisha tak tertahan.

Bagaimana tidak. Kakak satu-satunya itu terus-menerus menarik piring makannya. Tidak heran Alisha marah.

“Makan yang lain aja ya Al.” Aksa benar-benar mengambil piring milik Adiknya.

“Abang pesenin deh makanannya, atau mau Bi Sari aja yang buat?” tawar Aksa mencoba meluluhkan Alisha yang sama keras kepalanya dengan Caleya.

“GAK! AL MAU ITU.” Gadis itu menunjuk kearah piring di tangan Aksa.

Dosa apa gue, ngadepin manusia modelan gini terus. Batin Aksa.

“Ga boleh.” Usai mengatakan itu, dengan cepat Aksa menghabiskan mie instan milik adiknya.

Melihat kelakuan sang kakak, Alisha hanya bisa menyumpah serapah dalam hati. Gadis itu benar-benar lapar lalu sekarang apa yang harus ia makan?

“Dah habis,” gumam Aksa dengan santainya, kemudian beranjak dari meja makan ke arah tempat cuci piring.

Selesai dari tempat cuci piring. Bukan kembali pada adiknya, Aksa justru melangkahkan kakinya ke arah ruang keluarga. Melihat hal itu Alisha tersulut emosi.

AKSALEYA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang