AKSALEYA•07:Jealous

3.8K 409 47
                                    

Are you still waiting for this story?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Are you still waiting for this story?

------

Kediaman keluarga Cayson, kini kembali kedatangan tamu. Di balkon kamar salah satu anggota dari keluarga Cayson, ada dua remaja laki-laki. Dengan di temani angin malam yang menusuk  kulit, sedari tadi keduanya tengah membicarakan bisnis mereka.

“Kemarin bang Arkhan ngabarin gue, dia dapet model yang gak jauh beda kaya sebelumnya.” ujar Kenzie.

Devan tengah membereskan beberapa susunan berkas untuk kegiatan launching, hanya menoleh sekilas. “Terus? Aksa udah tau?” tanya Devan.

“Sebelum bang Arkhan kasih tau gue, pastinya dia kasih tau Aksa dulu lah.”

“Kok Aksa gak kasih tau gue? Padahal tadi siang dia kesini.” Kenzie mengangkat kedua bahu, tanda tidak tahu.

“Gue udah pilah ulang kegiatan yang sekiranya harus banget di kerjain, karna kita mepet sama pemotretan, kemungkinan susunan yang kemarin asisten gue buat gak akan bisa di kerjain semua.” Laki-laki itu berjalan menuju tempat untuk menyimpan berkas-berkas khusus, dan menyimpan dengan rapih.

“Pemotretan udah fix di studio kantor gue, website juga udah ada orang khusus yang pegang. Kemarin lusa gue udah ajak Aksa langsung ke kantor,” papar Kenzie, seraya menyesap minuman bersoda miliknya.

“Oke, gue harap cukup tiga minggu buat ngerjain semuanya.” Kata Devan.

I hope so.” Setelah mengatakan itu, Kenzie bangun dari duduk, dengan tangan menenteng kemeja flanel yang sempat ia sampirkan pada bangku yang ada di balkon Devan. “Caca biasa tidur jam berapa van?”

“Ngapain lo nanyain Caca?” Devan menatap Kenzie curiga. “jangan bilang lo mau nusuk Aksa dari belakang?”

“Mati dong kalo gue tusuk Aksa,” canda Kenzie santai.

“Bukan gitu konsepnya Jamal.” Reflek, tangan laki-laki itu menujuk tepat di depan wajah Kenzie. “jangan macem-macem lo Ken, bahaya kalo Aksa tau. Nanti Distro lo di tarik, terus lo gak ada pemasukkan, alhasil gak ada duit buat modal kawin,” oceh Devan dengan dramatis.

Perkataan Devan membuat Kenzie tidak segan melempar Kaleng soda kosong ke kepala laki-laki itu. “Pikiran lo kejauhan, emang gak cocok otak cetek kaya lo mikir hal-hal berbau masa depan.”

Selesai mengatakan itu Kenzie memilih keluar dari kamar Devan, meninggalkan si korban yang tengah mengelus kening tempat mendarat kaleng soda milik Kenzie.

Tujuan Kenzie kini kamar Caleya, yang tepat berada di samping kamar Devan dan Delvin.

“Caa...” panggil Kenzie saat sudah berada di depan daun pintu. “Caca! ini gue Kenzie.”

“Sebentar!” terdengar sautan dari dalam kamar.

Saat pintu bercat putih bergeser, muncullah si pemilik kamar. “Ada apa?” tanya Caleya.

AKSALEYA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang