AKSALEYA•18:Petak Umpet

3K 248 49
                                    

Hello, I'm in the phase of wanting to unpub this story:"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello, I'm in the phase of wanting to unpub this story:"

-------

Di taman belakang rumah mewah milik keluraga Hunt. Kini para remaja tengah menikmati waktu main mereka, ditemani angin malam menusuk kulit.

“Ayo main,” ajak Caleya penuh antusias.

Mereka semua menoleh pada Caleya tidak kalah excited. “Mau main apa nih kita? Supaya gak bosen.”

“Main yang gak cape,” usul Aksa.

“Mana ada main gak cape.” Haidar menggaruk belakang kepalanya. Laki-laki itu menggeleng pelan.

“Tau yah dar, dimana-mana main tuh cape.” Kakak kedua Caleya terkekeh sendiri mendengar ucapan yang keluar dari mulutnya.

“Otak otak,” gumam Emili.

“Main petak umpet sendal aja gimana?” saran Kenzie.

“Nah iya tuh.”

“Bocah,” cibir Aksa. Hanya laki-laki itu yang sepertinya tidak setuju dengan permainan konyol itu.

“Yaudah kalo Aksa gak mau ikut.” Caleya melengos di hadapan wajah Aksa.

Mereka semua mulai melakukan 'hompimpa' untuk menentukan siapa yang akan jaga.

“Oke Kenzie jaga!” ujar mereka kompak.

Kenzie menghela napas kasar. “Gue yang ajak main lho. Ini kenapa jadi gue yang jaga.”

Meskipun dengan mengoceh, Kenzie tetap menjalankan permainannya. Laki-laki itu menghadap pada dinding, kemudian menutup matanya dan berhitung lambat dari satu sampai sepuluh.

“Aaa... Caca sembunyiin sendalnya dimana,” ujar Caleya. Gadis itu panik sendiri karna belum menemukan tempat persembunyiannya.

“Sini.” Aksa merampas sebelah sendal Caleya, kemudian ia lempar kearah semak-semak.

“8...”

“9...”

“Udah belum nih?” tanya Kenzie memastikan.

“10.” Tepat hitungan ke sepuluh, laki-laki itu berbalik badan.

“Kasih tau gue, dimana lo sembunyiin sendalnya.” Kenzie sedikit menarik baju bagian depan Gabriel.

“Kalo gue kasih tau, itu namanya bukan main petak umpet sendal bodoh,” ucap Gabriel, menoyor kepala Kenzie sebelum menyentak tangan sahabat gilanya itu.

Dengan tanpa rasa bersalahnya, Kenzie tertawa terbahak-bahak. Kali ini laki-laki itu mendekat kearah para sahabat Caleya.

“Emili!” Panggil Kenzie sok lembut.

AKSALEYA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang