Bab 03 ♛ Talk About You

102 19 0
                                    

Kalau jatuh cinta itu, tanya diri sendiri. Jangan malah nanya orang.
“Eh, emang bener gue keliatan suka sama dia, ya?”
Trik basi buat mau dicie-cie in — Reyn.


Di mana:
S= jarak tempuh (mengamati kelas IPS I bermain bola dari jauh)

v nol = kecepatan awal (awal mereka bertemu)

t= waktu (dengan waktu yang singkat)

a= percepatan (mampu mempercepat kinerja jantungnya)

Intinya, cinta pandangan pertama itu beneran ada, meski sedikit sepele bagi separuh orang di muka bumi. Kesya yakin, dia sudah jatuh cinta kepada Elno Sarega, anggap saja ini Puppy love. Setelah sekian lama, akhirnya hatinya ditaklukan kembali oleh cowok itu.

Dan sekarang, bagaimana caranya ia bisa dekat dengan Elno? Langsung nyatain cinta? Ah… apa tidak terlalu agresif? Mengejar-ngejar? Itupun kalau dapat, belum lagi nanti ia dianggap cari perhatian. Ingat, dia perempuan, bukan takdirnya untuk mengejar.

•♛•

“El,” panggil Reyn. Elno menoleh, dengan gesit menangkap botol air mineral yang dilempar Reyn.

“Thanks.”

“Ngomong-ngomong, lo gak mau jadi tim inti sepak bola SMA kita? Gue liat kemampuan lo bagus,” terang Reyn.

Elno menjilat bibir, “gue sibuk, jadi gak ada waktu buat ikutan ekstrakurikuler.”

“Emangnya lo sibuk apa? kita juga latian jarang, paling-paling kalo ada pertandingan baru rutin.” Sibuk belajar, kah? Tipikal anak seperti Elno memang terlihat senang membaca buku pelajaran.

“Kerja,” jawab Elno.

Dahi Reyn mengerut, “lo kerja setiap hari?”

Melihat Elno mengangguk, Reyn takjub. “Salut gue sama lo, disaat anak sekolah pada umumnya seneng-seneng. Lo malah udah kerja duluin kita, meski terpaksa keadaan, lo hebat bisa hasilin duit sendiri.” Tepuknya di punggung Elno pelan. “Btw, lo udah punya cewek?” tanyanya lagi, hanya sekadar memastikan.

“Belom, kenapa tanya begitu?”

Reyn menyeringai, “ada yang suka sama lo, tapi lo nggak nyadar,” ungkapnya seraya terkekeh.

“Gue tau,” balas Elno di luar ekspektasi Reyn.

“Oh, ya?”

“Ada banyak cewek yang nyatain suka ke gue beberapa kali, tanpa gue harus cari tau, mereka duluan yang ngungkapin perasaan.”

“Sial, bukan itu maksud gue,” ringis Reyn. “Ada yang diam-diam tertarik sama lo dan gue jamin, dia beneran tulus.”

•♛•

Bahu Elno terkulai lesu, Sore ini hujan, ia tidak jadi jualan, itu artinya dia tidak mendapatkan uang. Semoga malam nanti hujannya reda, agar dia bisa berangkat ke kafe.

“Kenapa gak istirahat dulu, El? Hujannya deras, kelihatannya lama berhenti,” tutur Sarah.

“Enak mandangin hujan,” jawab Elno. Hawa dingin sebenarnya enak digunakan untuk tidur, tapi dia tidak mood. Maka dari itu, ia memutuskan memasak mi rebus dan dimakan di teras sambil memandangi hujan seraya menghirup wangi tanah yang basah.

Menenangkan....

“Bu,” panggil Elno.

“Hm?” sahut Sarah lembut.

“Ada yang tawarin aku jadi model, menurut ibu gimana?” tanya Elno.

“Model yang jalan-jalan itu?”

Beauty and The PoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang