Twenty Four

7.8K 1.1K 319
                                    

Happy Reading :)



David menangis di pelukan Ten, ia duduk di pangkuan Ten sambil membenamkan wajah kecilnya di dada Ten. Ten berusaha untuk menenangkan David, ia mengusap lembut punggung anak kecil itu. Jungwoo yang ada di sampingnya pun berusaha untuk menenangkan David. Walaupun sebenarnya mereka juga sama gugup dan takutnya. Sudah sekitar 15 menit mereka menunggu dokter memeriksa Taeyong.



"Mana Taeyong?"



David menoleh, dia kemudian turun dari pangkuan Ten, dan berlari, "Daddy.... hiks.."



"Sayang." Jaehyun mengangkat tubuh kecil anaknya, dan menggendongnya. David langsung menangis keras di pelukan Jaehyun. Ia membenamkan wajahnya di leher Jaehyun. Tadi saat David meneleponnya dia langsung membatalkan semua jadwal meetingnya dan bergegas datang ke rumah sakit. 



"David takut dad..." isak David, "David takut mommy mati." 



"Sst jangan berbicara seperti itu. Mommy akan baik-baik saja." ucap Jaehyun, mengusap lembut punggung anaknya. Berusaha untuk menenangkannya, walaupun sebenarnya dia juga sangat khawatir kepada Taeyong.



Pintu ruangan terbuka, seorang dokter beserta perawat keluar dari ruangan itu, "Pasien sudah siuman. Tapi aku perlu berbicara dengan keluarga terdekatnya. Apa disini ada keluarga dekatnya?" tanya dokter itu.



"Aku suaminya dok." ucap Jaehyun.



"Baiklah tuan. Bisa bicara sebentar?" 



Jaehyun mengangguk, dia kemudian mengusap lembut punggung David, "Sayang, sebentar ya. Daddy berbicara dulu dengan dokter. David bersama teman-teman mommy dulu ya." ia mengecup singkat rambut David. Ia menyerahkan David ke Ten. 



Setelah itu, Jaehyun berjalan mengikuti dokter ke ruangannya. Entah mengapa dia merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Dia takut jika dokter agar memberitahukan sesuatu yang buruk tentang kondisi Taeyong.

"Ada apa dok?" tanya Jaehyun. Ia duduk di hadapan dokter itu



Dokter itu menghela nafasnya pelan, dan menatap kepada Jaehyun, "Pasien sedang hamil? Sudah menginjak berapa bulan?" tanya dokter itu.



"4 bulan." ucap Jaehyun. Jantungnya semakin berdetak tidak menentu. Dia juga takut sesuatu yang buruk terjadi kepada calon anaknya. 



"Begini tuan..." Dokter itu kembali menghela nafasnya pelan, "Tadi saat pasien dibawa kesini, kondisinya sudah benar-benar sangat buruk. Detak jantungnya sudah melemah. Tapi kami langsung dengan cepat memberikan penanganan kepada pasien. Dan syukurlah, sekarang kondisi pasien cukup membaik."

President Jung IIWhere stories live. Discover now