Ten

13.1K 1.9K 396
                                    

Happy Reading ❤

"Dia itu Jung David !!! Anak kandungmu !!!"


Jaehyun menghentikan langkahnya. Dia tahu, dia sudah tahu jika David adalah anaknya. Nalurinya berkata seperti itu. Tapi, mendengar kenyataan indah ini secara langsung dari Taeyong membuat rasa bahagia di hatinya semakin membuncah. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.


Taeyong berjalan dengan cepat menghampiri Jaehyun. Ia langsung duduk, berlutut di hadapan Jaehyun, menatap kepada Jaehyun dengan tatapan memohon, berharap jika Jaehyun akan percaya dan mau membantunya, "David adalah anakmu, anak kandungmu. Jika kau tidak percaya, kita bisa lakukan test DNA. Tapi ku mohon tolonglah David sekarang, tolonglah anakmu." pria mungil itu terisak, tubuhnya bergetar hebat, "Dokter bilang jika David terlambat sedikit saja mendapatkan pendonor darahnya, aku.... aku akan kehilangan David. Aku akan melakukan apapun yang kau pinta, asalkan kau mau mendonorkan darahmu."


Jaehyun mengusap air mata yang kini mengalir di pipinya. Pria Jung itu meraih tangan Taeyong, untuk segera berdiri, "Rumah sakitnya dimana?"


"St Thomas' Hospital."


Jaehyun tidak berbicara apapun. Pria Jung itu langsung menarik tangan Taeyong untuk segera pergi dari sana. Ia berjalan dengan sangat cepat, membuat Taeyong menyesuaikan langkah Jaehyun dengan sedikit berlari. Jaehyun menoleh ke arah sekertarisnya, "Batalkan meetingku di Korea." ucapnya, sambil berjalan pergi.


"Maaf Presdir, tapi meeting ini tidak bisa dibatalkan begitu saja. Tuan Park sudah menginginkan bertemu dengan Presdir semenjak 1 bulan yang lalu. Dan proyek yang akan dibicaran juga sangat penting." ucap sekertarisnya Jaehyun, sambil sedikit berlari, menyusul Jaehyun.


Jaehyun menghentikan langkahnya, membalikan badannya, menatap kepada sekertarisnya dengan tatapan marah, "ANAKKU LEBIH PENTING!" teriaknya, membuat sekertarisnya langsung menundukkan kepalanya. Dan setelah itu kembali melanjutkan langkahnya. 


Jaehyun dan Taeyong berjalan ke arah tempat parkir khusus mobil Jaehyun. Mereka kemudian masuk ke dalam mobil. Dan tanpa menunggu waktu lama, Jaehyun langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Taeyong mencengkram seatbeltnya, takut karena kecepatan mobil Jaehyun yang sangat tinggi. Pria Jung itu bahkan berkali-kali menerobos lampu merah. Namun dia mengerti karena Jaehyun pasti sama paniknya, seperti dirinya. 


Taeyong menghela nafasnya pelan, ya dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri, dia akan memenuhi apapun permintaan David, apapun itu. Dan juga, dia akan mengikuti semua permintaan Jaehyun karena Jaehyun sudah mau mendonorkan darahnya untuk David. Jikapun seandainya Jaehyun memintanya untuk pergi jauh ataupun menjadi orang suruhannya, dia mau. Apapun akan dia lakukan asal David selamat.




Taeyong sedikit menoleh ke arah Jaehyun, melihat bagaimana wajah Jaehyun yang terlihat sangat serius, bahkan tangan Jaehyun sedikit mencengkram stir. Namun, Taeyong menyadari jika air mata terlihat mengalir di pipi Jaehyun. Jaehyun menangis? Apa itu artinya Jaehyun mengkhawatirkan David? Dan menerima fakta jika David adalah anaknya? 



Jaehyun membelokan mobilnya ke rumah sakit yang mewah itu. Dan memarkirkan mobilnya. Ia segera melepas seatbeltnya, dan berjalan keluar dari mobilnya diikuti oleh Taeyong. Taeyong menunjukkan jalan menuju ruangan operasi David. Jaehyun memang membisu sejak dari tadi, tidak berbicara apapun. 

President Jung IIWhere stories live. Discover now