Five

12.9K 1.8K 898
                                    

Happy Reading :)




"Mommy!!"



Taeyong tersenyum ketika melihat anaknya melambaikan tangan ke arahnya, dengan wajah yang sangat ceria. Ia pun melangkahkan kakinya berjalan menghampiri anaknya. Diciumnya kening anaknya itu dengan penuh sayang. Sungguh, dia merasa semua lelahnya hilang begitu saja ketika melihat anaknya.
"Sayang." ucapnya.




Dan sontak, Jaehyun langsung menoleh ketika mendengar suara itu. Suara orang yang sangat ia rindukan. Walaupun dia sudah lama tidak mendengar suara itu, tapi tentu saja dia masih sangat hafal bagaimana suara orang yang sangat dirindukannya itu. Matanya melebar ketika melihat sosok pria mungil yang sangat dirindukan itu kini sedang mengusap lembut rambut David.



"Mom, tangan David sakit." rengek David, menunjukkan kedua tangannya yang sedikit merah itu kepada Taeyong.



"Mommy?"gumam Jaehyun dengan pelan. Jadi, David adalah anaknya Rowoon dengan Taeyong? Jadi Taeyong sudah menikah dan mempunyai anak?





"Jaehyun. Sedang apa kau disini?" Tanya Naeun, yang daritadi berjalan di belakang Taeyong. Wanita cantik itu menghampiri Jaehyun, tersenyum kepada Jaehyun.




Dan kini, Taeyong yang langsung menoleh. Terkejut ketika mendengar nama Jaehyun. Matanya melebar ketika melihat pria di depannya yang kini sedang menatapnya dengan tatapan tajam. Kenangan-kenangan kini muncul kembali di ingatannya. Pria itu... pria yang selalu hadir di dalam setiap mimpi Taeyong. Pria itu.... pria yang akan selalu mengisi hatinya sampai kapanpun juga. 





"Taeyong, dia ini Jaehyun. Calon investor kita, bukan calon sih tapi mantan calon investor hehehe. Namanya Jung Jaehyun." ucap Naeun, kemudian dia menoleh ke arah Jaehyun, "Jaehyun, dia itu Taeyong, karyawanku. Dia yang mendesign baju yang kemarin aku tunjukkan kepadamu."



Taeyong langsung memalingkan wajahnya. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, dan dadanya mulai terasa sangat sakit. Nafasnya tak beraturan, keringat sudah mulai membasahi tubuhnya. Pria mungil itu menoleh kepada David, "Nak, mommy ke toilet sebentar ya. Kau tunggu disini bersama daddymu." ucap Taeyong, sedikit menekankan nada bicaranya ketika menyebut 'daddymu'. Pria mungil itu langsung berjalan pergi, sama sekali tidak menoleh ke arah Jaehyun.



Rowoon juga langsung beranjak pergi. Dia tahu jika penyakit Taeyong pasti kambuh, terlihat dari bagaimana wajah Taeyong yang berubah menjadi sangat pucat dan nafas pria mungil itu tidak beraturan. Dia berjalan dengan cepat menyusul Taeyong sehingga dia tidak tahu jika ada seseorang yang kini menatapnya dengan tatapan tajam.

"Taeyong tunggu... kau tidak apa-apa?"



Taeyong menghentikan langkahnya. Ia membalikan badannya menghadap Rowoon. Pria mungil itu kemudian menyandarkan tubuhnya di tembok sambil terus menekan dadanya, "Sakit... ini sakit sekali." lirihnya. 



"Kau membawa obatnya kan?"



Taeyong menggelengkan kepalanya, "Obatnya aku simpan di rumah. Tadi pagi aku lupa memasukannya ke dalam tasku."



"Kita ke rumah sakit sekarang. Atau... atau kita ke apartmenku. Semua peralatan medisku ada di apartmenku." ucap Rowoon, menatap kepada Taeyong dengan tatapan khawatir. Wajah Taeyong benar-benar terlihat sangat pucat.



"Tidak. Aku hanya butuh istirahat. Antarkan aku pulang saja, dokter."



"Baiklah."





President Jung IIWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu