Sixteen

14.5K 1.8K 499
                                    

Happy Reading :))

"Obat apa ini?"

Taeyong terdiam ketika Jaehyun menunjukkan satu botol obat kepadanya. Obat-obat itu terlihat sudah sedikit lagi. Ia menghela nafasnya pelan, dan kemudian tersenyum.
"Akhir-akhir ini aku selalu kelelahan sayang. Jadi aku mengkonsumsi obat itu." ucapnya, berbohong.

"Kau yakin? Kau tidak berbohong kan? Kau tidak menyembunyikan sesuatu dariku kan? Saat pertama kita bertemu lagi pun, wajahmu selalu pucat. Kau terlihat seperti sedang sakit." ucap Jaehyun, menatap lekat mata indah Taeyong. Mencoba mencari kebohongan disana.

Dan Taeyong langsung mendekatkan tubuhnya, dan memeluk erat tubuh tegap Jaehyun. Ia menyandarkan wajahnya di dada bidang mantan suaminya itu.
"Aku tidak berbohong sayang. Aku memang sangat kelelahan hingga wajahku selalu pucat. Kau tahu kan jika aku harus bekerja, mencari uang untuk memenuhi semua kebutuhan David. Jadi aku terus mengkonsumsi obat itu agar daya tahan tubuhku juga terjaga."


Jaehyun menarik nafasnya dalam-dalam, dan kemudian memeluk Taeyong dengan sangat erat, "Jangan pernah menyembunyikan sesuatu dariku ya sayang. Kita baru saja memulai hubungan lagi, dan aku tidak ingin ada sesuatu yang disembunyikan. Dan juga, kau tidak usah bekerja lagi. Kau di rumah saja. Siang ini 2 babysitter akan datang, mereka akan membantu menjaga anak kita. Biar aku yang bekerja, yang akan memenuhi semua kebutuhanmu dan anak kita."



"Iya sayang. Tapi aku ingin bekerja di butikmu. Mengelola butik adalah impianku sejak dulu. Kau juga tahu itu kan?"


Jaehyun mengangguk, dia memang tahu jika impian Taeyong sejak dulu adalah mengelola sebuah butik. Dan saat mereka menikah dulu, dia belum sempat untuk mewujudkan impian Taeyong itu. Dan sekarang, dia akan mewujudkan semua impian Taeyong dan anak mereka, Jung David.


"Tapi jangan terlalu lelah ya sayang. Dan juga..... butik itu adalah milikmu. Semua yang aku milikki adalah milikmu dan juga David. Aku bekerja hanya untuk membahagiakan kalian berdua. Aku akan memberikan apapun yang kalian inginkan dan juga butuhkan."


Taeyong terkekeh pelan di pelukan Jaehyun, "Aku seperti mempunyai sugar daddy."


Jaehyun tersenyum, dia melepaskan pelukannya dan kemudian menangkup wajah Taeyong dengan kedua tangannya. Menatap lekat wajah cantik orang yang sangat dicintainya itu, "Dan kau adalah sugar babyku." ucapnya.


"Senang mendengarnya." Taeyong tertawa, ia berjinjit dan mencium singkat bibir Jaehyun.



"Oiya sayang. Hari ini aku akan membawa David ke butik, karena hari ini ada pelanggan yang ingin melihat pesanannya." ucap Taeyong.

"Biar David bersamaku saja sayang. Aku akan membawanya ke kantorku. Dan setelah itu mengajaknya bertemu dengan Johnny dan Yuta. Kau fokus saja bekerja. Tapi nanti siang aku akan menjemputmu untuk makan siang bersama."

"Tapi... apa tidak akan merepotkanmu sayang? Bagaimana jika karyawanmu melihat?"

"Lalu mengapa? Biarkan semua orang tahu jika aku sudah menjadi seorang ayah. Bahkan aku berencana untuk membuat pesta yang sangat mewah untuk merayakan hal ini. Untuk merayakan keluarga kecil kita." Jaehyun tersenyum. Ia kemudian memeluk pinggang Taeyong, dan menariknya agar lebih menempel dengan tubuhnya. Pria Jung itu mendekatkan wajahnya, dan mencium bibir Taeyong.

~ President Jung II~

Jaehyun datang ke kantornya cukup siang. Dia berjalan masuk sambil menggendong David. Di tangan David ada dua ice cream yang sudah meleleh ke tangan kecilnya. Semua karyawan yang ada disana langsung menatap kepada Jaehyun dengan tatapan bingung. Tidak mengerti siapa anak kecil yang bersama dengan bos mereka itu.

President Jung IIWhere stories live. Discover now